Find Us On Social Media :

Dibongkar oleh Anggota NATO Sendiri, Terungkap Kebusukan Beberapa Anggota NATO, Justru Inginkan Perang Ukraina-Rusia Lebih Lama, Dengan Cara Lakukan Hal Ini?

By Afif Khoirul M, Jumat, 22 April 2022 | 09:54 WIB

AS mentransfer howitzer M777 tentara Ukraina, kaliber 155mm.

Intisari-online.com - Turki mengklaim bahwa Ankara berusaha mendorong negosiasi untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, tapi beberapa anggota NATO lainnya hanya ingin memperpanjangnya.

"Ada sejumlah negara anggota NATO yang menginginkan perang di Ukraina berlanjut. Mereka pikir itu bisa melemahkan Rusia," kata Mevlut Cavusoglu, menteri luar negeri Turki, kepada CNN, yang menolak menyebutkan nama secara spesifik.

"Mereka tidak peduli dengan situasi di Ukraina," tambahnya.

Awal bulan ini, Presiden AS Biden mengumumkan bahwa konflik di Ukraina dapat berlanjut untuk waktu yang lama.

Amerika Serikat adalah anggota NATO yang paling aktif mengirim senjata ke Ukraina.

Pada 19 April, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Barat akan bersatu dan "tidak membiarkan Rusia menang" dalam operasi militer di Ukraina.

Olaf Scholz menekankan bahwa NATO akan terus melengkapi senjata untuk membantu Ukraina mempertahankan diri melawan tentara Rusia.

Dalam wawancara dengan CNN, Menteri Luar Negeri Turki Cavusoglu mengatakan bahwa Turki bertekad untuk tidak berpartisipasi dalam sanksi terhadap Rusia yang dipimpin oleh AS.

"Mereka dikenakan secara sepihak, tidak seperti sanksi yang diberlakukan oleh PBB. Kami telah memperjelas posisi kami sejak hari pertama konflik di Ukraina," kata Cavusoglu.

"Ini untuk memajukan negosiasi sebagai negara yang dapat diandalkan kedua belah pihak," tambahnya. 

Baca Juga: Padahal Jadi Tempat Pembuatan Rudal Mematikan yang Menyerang Ukraina, Fasilitas Senjata Rusia Ini Malah Alami Kebakaran Besar, Langsung Bikin Ilmuwan Lompat dari Jendela

Menteri luar negeri Turki mengungkapkan bahwa negara itu memiliki "harapan besar" setelah pembicaraan Rusia-Ukraina di Istanbul pada 29 Maret.