Find Us On Social Media :

Jadi Percobaan Medis Gagal, Kepala Pria ini Membengkak Bak Gajah Setelah Minum Obat

By Masrurroh Ummu Kulsum, Minggu, 6 Mei 2018 | 09:15 WIB

Intisari-Online.com – Pria ini mendapat julukan 'Elephant Man' atau 'Pria Gajah' setelah kepalanya membengkak menjadi dua kali lipat dari ukuran kepala normal.

Nav Modi menjerit kesakitan saat dirinya merasa seperti otaknya terbakar dan bola matanya akan keluar selama percobaan di Northwick Park Hospital, London.

Nav menjalani sebuah percobaaan obat dan sampai 12 tahun pasca percobaan tersebut dirinya mengklaim belum menerima kompensasi.

Percobaan ini diselenggarakan oleh perusahaan AS Parexel, sementara obat TGN 1412 diproduksi oleh perusahaan Jerman TeGenero, yang sejak itu telah gagal.

BACA JUGA:Saksikan 280 Pria Dieksekusi Mati dalam 11 Tahun, Begini Jadinya Wanita Ini Sekarang

Lulusan London School of Economics ini di ujicoba atas obat untuk penyakit kekebalan tubuh dan kerentanan terhadap kanker.

Nav dibayar 2.000 Pound atau setara Rp27 juta, yang rencananya akan dia gunakan untuk membeli laptop baru.

Tapi, pria yang kala itu 24 tahun bersama lima sukarelawan lainnya harus berjuang menjalani hidup setelah percobaan di rumah sakit itu.

Para ilmuwan mengatakan obat tersebut telah diuji coba pada monyet sebelumnya, dan tidak meninggalkan efek buruk.

Pada kasus Nav, dia menggeliat kesakitan hanya selang satu jam setelah meminum obat.

Nav mengalami kegagalan organ dalam dan harus menghabiskan empat hari untuk perawatan intensif.

BACA JUGA:Ini Cara Cepat Menerka Kepribadian Seseorang, Cukup Lihat Bentuk Bibirnya!

Dua belas tahun berlalu, perusahaan obat tersebut menolak membayar satu sen pun sebagai kompensasi atau bahkan mengajukan permohonan maaf.

Ayah satu orang anak ini merasa dirinya seperti seorang kriminal.

Nav berkata kepada The Sun Online, "Tidak ada yang mau mengkui itu adalah kesalahan mereka."

"Sebaliknya kami dibuat merasa kami telah melakukan sebuah kejahatan."

"Inggris adalah sebuah negara maju, tapi bagaimana bisa sebuah perusahaan bisa melarikan diri setelah menempatan begitu banyak orang dalam bahaya?"

"Akan sangat manusiawi jika mereka mau meminta maaf. Yang mereka pedulikan hanyalah keuntungan mereka saja."

Nav mengatakan setelah percobaan obat tersebut dirinya merasa takut tinggal sendiri di Inggris dan memilih kembali ke India.

BACA JUGA:Jatah Bulanan Rp70 Juta Dipotong Ibunya Jadi Rp14 Juta, Remaja Ini Masih Merengek Tak Bisa Hidup