Find Us On Social Media :

Sesumbar Merasa Negaranya Penting, Erdogan Malah Bersyukur Ada Perang Rusia-Ukraina Karena Membuat Turki Penting Bagi Negara-negara Barat, Sampai Kapan Berhenti Menjilat?

By May N, Selasa, 19 April 2022 | 12:14 WIB

Pertemuan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan Presiden AS Joe Biden

Intisari - Online.com - Konflik yang sedang berlangsung telah menunjukkan pentingnya Ankara bagi Uni Eropa dan NATO, kata presiden Recep Tayyip Erdogan dilansir dari RT.

Hal tersebut dia katakan Senin (18/4/2022) ketika berpidato di markas Partai AK yang berkuasa di Ankara.

Anggota partai senior berkumpul di markas besar untuk berbuka puasa, makan malam selama bulan Ramadhan untuk berbuka puasa, yang juga dihadiri oleh diplomat Rusia dan Ukraina, menurut media lokal.

“Berlawanan dengan klaim yang tidak berdasar, perkembangan terakhir dalam konteks Ukraina dengan jelas menunjukkan pentingnya Turki di dalam NATO,” kata Erdogan.

“Turki telah berulang kali membuktikan bahwa itu adalah sekutu yang sangat diperlukan di NATO.”

Konflik Ukraina telah menunjukkan betapa pentingnya Turki bagi UE dalam hal keamanan dan energi.

Erdogan juga menegaskan kembali tujuan Turki untuk bertindak sebagai mediator antara Moskow dan Kiev.

Pada akhir Maret, Turki menjadi tuan rumah pembicaraan tingkat tinggi antara perwakilan negara-negara yang bertikai di kota resor Antalya.

Sementara kedua belah pihak menunjukkan kemajuan tertentu setelah negosiasi, pembicaraan pada akhirnya gagal menghasilkan hasil yang nyata.

Kami akan melanjutkan upaya kami untuk mencapai hasil yang memuaskan dari pembicaraan di Istanbul yang akan dipuaskan oleh para pihak dan komunitas internasional,” kata Erdogan, mengisyaratkan kemungkinan putaran pembicaraan baru yang akan datang. Baik Moskow maupun Kiev belum membuat keputusan apa pun.

Sementara itu pengumuman tentang prospek pembicaraan tersebut terwujud.

Rusia menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk menerapkan persyaratan perjanjian Minsk, yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass, Donetsk dan Lugansk.