Find Us On Social Media :

Tragisnya Nasib Budak Pada Zaman Kerajaan China Kuno Ada yang Dikebiri, Hingga Dikubur Hidup-Hidup Jika Tuannya Mati, Konon 300 Orang Jawa Pernah Dikirim Jadi Budak di China

By Afif Khoirul M, Minggu, 17 April 2022 | 12:18 WIB

Perbudakan di China Kuno

Intisari-online.com - Perbudakan diketahui telah ada sejak dinasti Shang (abad ke- 18–12 SM) di Cina.

Ini telah dipelajari secara menyeluruh di Cina Han kuno (206 SM –25 M ), di mana mungkin 5 persen dari populasi diperbudak.

Perbudakan terus menjadi ciri masyarakat Tiongkok hingga abad ke-20.

Perbudakan adalah praktik yang tersebar luas di Cina, dengan anak-anak yang tidak diinginkan dijual kepada keluarga kaya sebagai budak.

Laki-laki yang dijual sebagai budak pertama kali dijadikan kasim.

Beberapa budak adalah tawanan musuh atau tawanan perang.

Budak bekerja di kedua ladang di bawah tangan tuan dan di rumah dan bisnis orang kaya.

Ketika di rumah, seorang budak dikenakan disiplin berat hingga dan termasuk eksekusi mati untuk pelanggaran seperti memasuki ruangan tanpa izin, atau gagal bekerja cukup cepat jika dia diperintahkan.

Baca Juga: Ada yang Dipaksa Bunuh Diri Hingga Dikubur Hidup-hidup, Begini Kisah Para Selir yang Mati Mengenaskan pada Era Dinasti Ming, Salah Satu Dinasti Paling Bejat dalam Sejarah China

Budak tidak memiliki hak, tidak ada perlindungan hukum, dan tidak ada status sosial, meskipun jumlah budak yang dipegang oleh tuan tertentu meningkatkan status sosialnya.

Selama masa catatan sejarah Tiongkok kuno paling awal, lebih dari 1.000 tahun SM.

Budak mengikuti tuan mereka ke alam baka, di mana mereka diyakini melanjutkan pelayanannya.