Amerika dan Barat Dijamin Pusing, Jadi Satu-satunya Harapan Penyuplai Minyak Dunia, Negara yang Memiliki Dendam pada Amerika Ini Justru Berhenti Operasi, Penyebabnya Karena Hal Ini

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) adalah salah satu perusahaan minyak nasional terbesar di China.

DanCNOOC jugaberoperasi di bidang minyak mentah dan gas alam.

Namun baru-baru ini, perusahaan asal China itumengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan akan menarik bisnisnya dari pasar Barat.

Apa alasanya?

Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (14/4/2022),China sejauh ini tidak bergabung dengan duniadalam mengutuk perang Rusia di Ukraina.

Negara ini juga telah abstain dari dua suara PBB yang menyerukan Vladimir Putin untuk menarik pasukannya dari Ukraina.

Selain itu, China juga tidak melakukan sanksiekonomi kepada Rusia.

Akibatnya, China akan menghentikan operasi di Inggris, AS, dan Kanada.

Alasannya karena merekakhawatirbisa terkena sanksi serupa dengan yang dikenakan Barat kepada Rusia.

Sebelumnya, Sinopec Group yang dikelola negara China memang menarik kesepakatan senilai 500 juta Dollar AS untuk memasarkan gas Rusia untuk Sibur di China, seperti yang diumumkan pada akhir Maret.

Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan China agar tidak membantu Rusia dalam menghindari efek sanksi, yang mengancam konsekuensinya.

Ketegangan antara China dan Barat juga meningkat baru-baru ini di tengah kekhawatiran agresi terhadap Taiwan.

Apalagi Taiwan kini dibantu AS.

Diketahui,CNOOC memasuki pasar Barat kurang dari10 tahun yang lalu setelah akuisisi Nexen Kanada senilai 15 miliar Dollar AS dan diselesaikan pada 2013.

Sejak itu perusahaan telah menjadi produsen global terkemuka.

Lebih jauh ke ladang dan platform minyak Laut Utara, aset CNOOC termasuk ladang di Teluk Meksiko dan proyek pasir minyak besar Kanada.

CNOOC diuntungkan dari lonjakan harga minyak dan gas yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejak invasi Rusia ke Ukraina dan dampak sanksi terhadap ekspor minyak Rusia.

Negara-negara Barat berusaha menghentikan ketergantungan mereka pada minyak Rusia dengan mengembangkan produksi dalam negeri, dan CNOOC dapat memanfaatkan peluang ini untuk menarik pembeli.

Pada bulan Maret, Kementerian Luar Negeri China mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari tiga perusahaan energi utama negara itu.

Perwakilan dari Sinopec, CNOOC, dan China National Petroleum Corp (CNPC) hadir pada pertemuan tersebut.

Seorang eksekutif di Sinopec kemudian mengatakan kepada Reuters: "Perusahaan akan secara kaku mengikuti kebijakan luar negeri Beijing dalam krisis ini."

Tidak ada ruang apa pun bagi perusahaan untuk mengambil inisiatif apa pun dalam hal investasi baru."

Hingga kini, CNOOC telah dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca Juga: Pantas Barat Tak Ingin Darah Terus Tumpah di Bumi Ukraina, Ternyata Invasi Rusia Bawa Misi 'Mulia', Impian Banyak Negara Selama 3 Dekade

Artikel Terkait