Find Us On Social Media :

Bukan Senjata, Uni Soviet dan Amerika Pernah Berlomba untuk Jelajahi Venus, Mana yang Lebih Unggul?

By Tatik Ariyani, Selasa, 12 April 2022 | 18:52 WIB

Gambar warna nyata Venus yang diambil oleh Mariner 10 - Mockup dari pesawat ruang angkasa Venera 4

Intisari-Online.com - Pada tahun 1961 Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy menantang program luar angkasa AS untuk menempatkan manusia di bulan sebelum dekade itu berakhir.

NASA bersiap untuk perlombaan antariksa dengan Uni Republik Sosialis Soviet untuk mencapai bulan.

Ketika NASA membuat prestasi, hal itu menjadi berita halaman depan dan seluruh dunia tahu.

Namun, Uni Soviet jauh lebih tertutup dengan program luar angkasa mereka.

Ketika Sputnik diluncurkan pada tahun 1957, hal itu tentu mengejutkan dunia.

Orang-orang dapat mendengarkan sinyal pesawat ruang angkasa ketika disiarkan di radio dan itu mengubah dunia.

Manusia telah mengambil langkah pertama mereka ke seluruh alam semesta.

Tak banyak diketahui bahwa Soviet dan AS juga berlomba untuk menjelajahi Venus.

Melansir The Vintage News (26 Agustus 2018), pada awal 1960-an, AS dan Uni Soviet sama-sama melihat ke arah Venus.

NASA meluncurkan program Mariner. Mariner 1 lepas landas pada Juli 1962, hanya untuk menyimpang dari jalur dan hancur.

Mariner 11 NASA melakukan flyby Venus yang sukses pada bulan Desember 1962.

Soviet juga mengalami kegagalan, tetapi pada tahun 1967 Venera 4 menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mengomunikasikan informasi ke bumi saat melewati atmosfer Venus.

Pada tahun 1970, wahana antariksa Venera 7 benar-benar mendarat di Venus dan mengirimkan informasi selama lebih dari dua puluh menit sebelum dihancurkan oleh tekanan dan panas besar di permukaan.

Pada tanggal 30 Oktober 1981, Venera 13 dikirim dalam perjalanan untuk mengumpulkan sampel dari Venus.

Itu mendarat 1 Maret 1982 di belahan bumi selatan yang menurut Space.com adalah area khas dari sisa planet ini.

Dua puluh dua foto, termasuk empat belas berwarna, diambil dan dikirim kembali ke bumi, dan sampel tanah yang dikumpulkan dengan pengeboran dianalisis di tempat.

Informasi itu dengan cepat dikirim kembali ke bumi karena tidak ada yang tahu berapa lama pesawat ruang angkasa itu akan bertahan di permukaan.

Foto-foto itu mengungkapkan permukaan yang agak berbatu dengan batuan vulkanik.

Ini membuktikan bahwa Venus memiliki gunung berapi aktif dan aliran lava.

Meskipun permukaannya terlihat kuning di beberapa foto, para ilmuwan percaya itu bukan warna sebenarnya karena awan dan debu.

Para ilmuwan membangun probe untuk bertahan sekitar dua puluh menit tetapi, yang luar biasa, Venera 13 tetap aktif selama lebih dari dua jam.

Menurut Daily Mail, Leonid Ksanfomaliti, seorang ilmuwan Rusia, mengklaim bahwa ketika dia mempelajari foto-foto itu, dia menemukan kehidupan di Venus.

Namun, NASA mengklaim "kehidupan" yang dia lihat adalah noise gambar dan tutup lensa yang jatuh dari probe.

Sebuah planet dengan suhu delapan ratus enam puluh derajat di permukaan tidak mungkin mendukung kehidupan.

Daily Mail juga mengutip Profesor Andrew Ingersoll dari The California Institute of Technology di Pasadena, California yang mengatakan, “Teori-teori saat ini menunjukkan bahwa Venus dan Bumi mungkin dimulai dengan cara yang sama. Mungkin ada banyak air di Venus, dan mungkin ada banyak karbon dioksida di Bumi.”

Banyak rekan-rekannya dengan mudah menerima kenyataan bahwa Venus mungkin pernah mendukung kehidupan sebelum awan beracun menahan panas.

NASA kemudian mengirim pesawat luar angkasa Magellan ke Venus pada 4 Mei 1989 dan tiba pada 10 Agustus 1990.

Sebagian besar planet yang difoto menghasilkan gambar yang jauh lebih jelas daripada yang berasal dari Venera.

Baca Juga: Bikin Orang Tersesat dan Tidak Pernah Terlihat Lagi, Inilah Terowongan Bawah Tanah yang Jadi Tempat Persembunyikan Partisan Uni Soviet, Konon Jadi Tempat Mayat yang Dibuang

Baca Juga: Inilah Daftar Mantan Pemimpin Uni Soviet, Termasuk yang Bantu Bangun Gelora Bung Karno (I)