Siasati Kantong Tipis Habis Lebaran, Ini Cara Mengatur Keuangan Agar Dana Anda Tidak Cepat Habis

May N

Penulis

(ilustrasi) masalah keuangan atau utang

Intisari-online.com -Lebaran sering kali menjadi momen masyarakat menjadi sangat konsumtif.

Banyak barang atau makanan yang dibeli, entah karena memang butuh atau sekadar tergoda oleh diskon.

Dampaknya, meski mendapatkan tambahan uang berupa THR, tak sedikit masyarakat Indonesia yang pada akhirnya sampai 'mengorek' tabungan atau bahkan berutang untuk memenuhi kebutuhan saat lebaran.

Nah, gajian pertama usai lebaran telah tiba, ini waktunya Anda untuk mengatur kembali keuangan agar bebas dari utang lebaran.

Sebagian masyarakat sering kehilangan kendali mengontrol keuangan saat lebaran. Alhasil, dana tabungan mereka terkuras untuk memenuhi semua kebutuhan lebaran.

Bahkan, ada sebagian masyarakat yang menggunakan kartu kredit atau mengajukan pinjaman untuk membayar tagihan belanjaannya.

Alhasil, setelah momen lebaran berlalu mereka dibuat pusing. Pertama, mereka tidak lagi mempunyai dana simpanan alias tabungan. Kedua, mereka mempunyai utang yang harus dibayar.

Fitri Agustina, Financial Planner One Shildt mengatakan tidak disarankan Anda menggunakan dana pinjaman untuk memenuhi kebutuhan lebaran karena kebutuhan Anda tersebut bersifat konsumtif.

Kalau sudah terlanjur, bagaimana lagi?

Ah, sudahlah, gajian pertama usai lebaran sudah tiba, kini saatnya Anda untuk mengatur kembali keuangan agar Anda tidak lagi dipusingkan utang dan simpanan yang terkuras habis kembali terisi.

1. Prioritaskan melunasi utang

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah melunasi utang gara-gara pengeluaran Lebaran.

Bila Anda tidak dapat melunasi seluruhnya dalam satu kali pembayaran. Anda dapat membayar utang tersebut dengan sistem cicilan.

Fitri menyarankan sebaiknya Anda mencicil utang dalam dua kali pembayaran agar tidak terlalu lama menanggung utang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan lebaran kemarin.

Khusus Anda yang menggunakan kartu kredit untuk membayar tagihan belanja saat lebaran lalu, wajib membayar tagihan kartu kredit secara penuh sebelum waktu jatuh tempo. Dengan demikian Anda tidak terkena bunga tagihan kartu kredit.

Namun, kalau Anda merasa kesulitan untuk membayar tagihan secara sekaligus, bisa mencicil pembayarannya. "Usahakan Anda melunasi tagihan tidak sampai tiga bulan (tiga kali pembayaran)," kata Fitri.

Ingat, Anda harus menanggung beban bunga kartu kredit yang cukup tinggi.

2. Harus hidup hemat

Langkah kedua yang harus Anda lakukan adalah hidup hemat. Anda harus mengurangi atau menghilangkan anggaran belanja atau shopping.

Contohnya, Anda bisa mengurangi frekuensi ngopi di kafe bersama teman-teman. Atau, Anda dapat menghilangkan anggaran untuk belanja baju dan tas.

Anda bisa mengalihkan dana tersebut untuk memenuhi biaya kebutuhan pokok. Misalnya, Anda gunakan untuk membayar listrik atau menggunakan dana tersebut untuk membayar uang sewa rumah.

Agar Anda dapat mengontrol jumlah pengeluaran, silakan susun catatan anggaran pengeluaran harian. Dari catatan tersebut, Anda dapat mengetahui apakah Anda masih boros atau sudah mulai berhemat.

Sampai kapan Anda harus hidup berhemat? Menurut Widya sampai sekitar dua sampai tiga bulan ke depan agar agar kondisi keuangan Anda dapat kembali normal.

3. Mulai menabung

Langkah terakhir yang harus Anda lakukan adalah mulai menabung setelah menyelesaikan utang.

Tujuannya, agar Anda mempunyai dana simpanan, setelah terkuras digunakan untuk belanja kebutuhan lebaran.

Widya Yuliarti, Finacial Planner Finansialku.com menyarankan Anda menyisihkan sekitar 30% dari gaji untuk ditabung. Agar tidak tercampur dengan dana belanja, Anda dapat menabungnya di account terpisah.

Opsi lainnya, Anda dapat menginvestasikan dana tersebut ke dalam produk reksadana. "Jenis investasi reksa dana paling sesuai karena dapat diambil sewaktu-waktu," katanya.

Untuk 70% sisanya dapat Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Misalnya, Anda gunakan untuk membayar tagihan belanja kebutuhan pokok bulanan.

Baca Juga: Digadang-gadang, Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) Ternyata Berdiri di Dasar Keuangan yang Bergoyang, Investasi-investasi Ini Dinilai Terlalu 'Ajaib' dan Investor Terbesar Menarik Diri

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini

Artikel Terkait