Find Us On Social Media :

Dipojokkan Barat Atas Tuduhan Pembantaian Bucha, Rusia Sudah Berusaha Menjelaskan Tapi Barat Menutup Mata dan Telinga, 'Kami Tidak Akan Tinggal Diam'

By Tatik Ariyani, Rabu, 6 April 2022 | 10:35 WIB

Kota Bucha di Ukraina yang baru saja ditinggalkan tentara Rusia. Ukraina mengklaim ada kejahatan perang Rusia terjadi di sini

Intisari-Online.com - Sebuah kuburan masal yang digunakan untuk mengubur ratusan warga sipil yang tewas ditemukan di sebuah halaman gereja di Bucha, kota kecil pinggiran Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Dikutip dari BBC, Selasa (5/4/2022), keberadaan kuburan itu pertama kali diketahui melalui sebuah gambar satelit yang ditampilkan oleh Maxar Technologies di halaman belakang Gereja St Andrew dan Pyervozvannoho All Saints.

Jasad-jasad itu tidak dimakamkan sebagaimana mestinya. Pemakaman tampak tergesa-gesa. Banyak bagian tubuh dari jasad yang tidak tertimbun tanah.

Tak hanya kuburan masal, banyak jasad yang ditemukan tergeletak di jalanan Bucha. Ada yang kondisinya babak belur, berdarah, dan terluka. Mereka dibiarkan tergeletak di ruang terbuka.

Total, ada 410 jasad warga sipil yang ditemukan.

Wartawan Associated Press melaporkan, jasad-jasad itu banyak yang mengalami luka tembak jarak dekat, seperti dari belakang kepala.

Bahkan ada beberapa di antaranya yang tewas dengan kondisi kedua tangan terikat.

Fakta-fakta ini diketahui setelah militer Ukraina berhasil menguasai kembali wilayah itu dari militer Rusia, awal pekan ini.

Sebelumnya, wilayah Kyiv dikuasai oleh militer Rusia selama 5 pekan sejak serangan resmi dimulai.

Pada tanggal 3 April, Kementerian Pertahanan Rusia menolak tuduhan rezim Kiev atas pembunuhan warga sipil di Bucha, Wilayah Kyiv.

Meski temuan di lapangan menunjukkan adanya korban tewas dari sipil Ukraina, tetapi Rusia tetap berkeras pihaknya tidak membunuh masyarakat selama konflik berjalan sejak 24 Februari 2022.

Mengutip media Rusia TASS, Selasa (5/4/2022), Kementerian mencatat bahwa Angkatan Bersenjata Rusia telah meninggalkan Bucha pada 30 Maret, sementara "bukti kejahatan" muncul hanya empat hari kemudian, setelah petugas Dinas Keamanan Ukraina memasuki kota.