Intisari-Online.com - Meski cuti memberikan dampak positif bagi karyawan, nyatanya masih banyak karyawan yang enggan mengambil cuti. Ada beragam alasan mengapa karyawan malas cuti. Berikut ini adalah alasan mengapa karyawan malas cuti.
Penelitian yang dipublikasikan oleh Project Time Off, lebih dari separuh pekerja Amerika yang disurvei, 55% memilih tidak mengambil cuti pada 2015. Jumlah ini meningkat dari 2014 yang hanya sekitar 42%.
Alasannya beragam. Mulai dari, kekhawatiran yang akan membuat pekerjaan menjadi menumpuk usai cuti (37%), tidak ada orang yang bisa menghandel ketika cuti (30%), jabatan yang sudah tinggi, sehingga sulit cuti (28%), hingga ingin menunjukkan dedikasi tinggi pada pekerjaan dan perusahaan (22%).
Alasan lain, tidak mendapat dukungan dari atasan, yakni sekitar 58%. Padahal, sebanyak 80% karyawan mengaku, cenderung ingin mengambil cuti lebih banyak seandainya mendapat dukungan penuh dari atasan. Sebab, semakin mendapat dukungan lebih dari atasan, semakin membuat karyawan merasa lebih bahagia.
(Majalah Intisari edisi September 2016)