Find Us On Social Media :

Pemerintahan Teror Prancis, Ketika Maximilien Robespierre Memenggal Puluhan Ribu Musuh Revolusi hingga Begini Akhir Hidupnya

By Tatik Ariyani, Kamis, 17 Maret 2022 | 11:22 WIB

Maximilien Robespierre

Intisari-Online.comMaximilien Robespierre lahir di Arras, Prancis, pada 6 Mei 1758.

Robespierre belajar hukum melalui beasiswa dan pada 1789 terpilih menjadi wakil rakyat biasa Arras di Estates General.

Setelah Estate Ketiga, yang mewakili rakyat biasa dan pendeta yang lebih rendah, mendeklarasikan dirinya sebagai Majelis Nasional, Robespierre menjadi anggota terkemuka dari badan Revolusioner.

Melansir History.com, Robespierre mengambil sikap radikal, demokratis dan dikenal sebagai “Yang Tidak Dapat Dikorupsi” karena dedikasinya pada moralitas sipil.

Pada April 1790, Robespierre memimpin Jacobin, sebuah klub politik kuat yang mempromosikan ide-ide Revolusi Prancis.

Dia menyerukan Raja Louis XVI untuk diadili karena pengkhianatan dan mendapatkan banyak musuh, tetapi orang-orang Paris secara konsisten membelanya.

Pada 1791, Robespierre keluar dari Majelis Legislatif baru tetapi terus aktif secara politik sebagai anggota Klub Jacobin.

Pada tahun 1792, dia menentang usulan perang dari Girondins—para pemimpin moderat di Dewan Legislatif—dan kehilangan popularitas.

Baca Juga: Terkenal Suka Main Wanita, Raja Edward VII Blak-blakan Selingkuh di Depan Muka Istrinya, Bahkan Wanita Simpanannya Ada yang Akrab dengan Sang Ratu

Baca Juga: Minta Perempuan Tes Kegadisan Pakai Buluh, Inilah Raja Zulu yang Penuh Kontroversi, Bersahabat Baik dengan Israel

Namun, setelah rakyat Paris bangkit melawan raja pada Agustus 1792, Robespierre terpilih menjadi anggota Komune pemberontak Paris.

Dia kemudian terpilih untuk memimpin delegasi Paris ke Konvensi Nasional yang baru.