Find Us On Social Media :

Beginilah Kehidupan di Dalam ‘Harem’ Kerajaan Mesir Kuno, Tempat Tinggal Ibu Suri, Ratu, dan Anak-anak, yang Bersaing dengan para Istri Sekunder Firaun

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 4 Maret 2022 | 14:45 WIB

Para wanita Firaun ini tinggal di dalam rumah Jeneret.

Intisari-Online.com – Di kerajaan Mesir Kuno, pada puncak piramida kekuasaan wanita adalah sang ratu sendiri.

Ratu adalah istri kepala firaun dan ibu dari putra mahkota, dan sebagai pendamping raja, maka dia dianggap sebagai dewi.

Keduanya, yaitu Ratu dan Firaun, mewujudkan prinsip maskulin dan prinsip feminin yang menjamin keberadaan keteraturan atau Maat.

Ini merupakan sebuah konsep penting dari pandangan dunia Mesir yang mewakili harmoni, keseimbangan kosmik, yang berlaku di dunia sejak asalnya.

Untuk menjaga dualitas maskulin dan feminin, maka istri utama harus menemani raja selama upacara.

Tentu saja, istri selalu menduduki tingkat menengah sehubungan dengan raja.

Terkadarng posisi istri Kerajaan Agung bahkan dipegang oleh lebih dari satu wanita pada saat yang bersamaan.

Miriam Bueno, sejarawan seni dan mahasiswa doktoral seni Mesir, menyatakan bahwa istilah ‘harem’ tidak cocok untuk menggambarkan institusi semacam itu di Mesir Kuno.

Baca Juga: Dianggap Sebagai Firaun Pertama Mesir, Siapakah Osiris yang Juga Dianggap Sebagai Dewa yang Datang ke Dunia Pulihkan Ketertiban dan Memulai Proses Peradaban Mesir Kuno?

 Baca Juga: Apa yang Dicari oleh Para Perampok Sampai Terjadi Perampokan Makam di Mesir Kuno, Padahal Hukuman Berat Bakalan Dijatuhkan Pengadilan Mesir

“Istilah tertua yang ditafsirkan sebagai “harem” adalah istilah “ipt”, ditemukan dari Dinasti ke-1, dan mengacu pada sekelompok wanita dan anak-anak (yang dididik di sana) yang termasuk dalam istana tetapi tinggal di kamar atau bangunan yang terpisah.

Di Kerajaan Baru istilah itu muncul sebagai "ipt nsw" dan ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai tempat tinggal ratu dan anak-anak kerajaan dan oleh orang lain sebagai lembaga akuntansi atau ekonomi, tetapi bukan sebagai (harem)."