Penulis
Intisari-Online.com -Kekhawatiran akan invasi Rusia di Ukraina semakin bertambah seiring dengan bertambahkan penumpukan pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina.
Kepala intelijen Barat bahkan khawatir Rusia dapat menyerang Ukraina di berbagai tempat untuk memisahkan Kiev dari unit-unit tempur terbaik negara itu dan merebut ibu kota.
Pasukan paling terlatih dan paling lengkap di Ukraina berada di timur negara itu.
Anggota NATO khawatir pasukan Rusia akan menyerang Kiev dari utara sambil menyerang target dari timur dalam invasi berganda.
Dan ukuran kekuatan di Belarusia – yang mencakup 30.000 pasukan tempur, unit pasukan khusus elit Spetsnaz, jet tempur Su-35 dan sistem pertahanan rudal S-400 – membuat pejabat Barat khawatir ibu kota Ukraina akan diserang dalam beberapa hari setelah invasi dimulai, melansir Daily Express, Selasa (15/2/2022).
Pasukan di Belarusia telah diamati bergerak lebih dekat ke perbatasan dengan Ukraina, memicu kekhawatiran bahwa mereka sedang mempersiapkan operasi militer besar-besaran.
Sekitar 130.000 tentara Rusia kini berkumpul di perbatasan dengan Ukraina - sekitar 60 persen dari kekuatan tempur darat Vladimir Putin.
Rusia sekarang diyakini memiliki 100 kelompok taktis batalyon - formasi sekitar 1.000 tentara, disertai dengan pertahanan udara, artileri dan dukungan logistik - di perbatasan dengan Ukraina.
Penilaian intelijen menunjukkan 14 kelompok lain akan bergabung dengan mereka dalam beberapa hari mendatang.
Para pejabat Barat mengakui Presiden Vladimir Putin dapat menginvasi Ukraina “dengan mudah” setelah peningkatan militer yang “benar-benar mengkhawatirkan”.
Meski yang tengah berseteru adalah Rusia dan Ukraina, AS justru meminta warganya di negara lain ini untuk segera pergi.
Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Minsk, Belarus, mengeluarkan pernyataan untuk mendesak warga Amerika agar segera meninggalkan negara itu.
"Jangan bepergian ke Belarus karena risiko penegakkan hukum yang sewenang-wenang, penahanan, penumpukan pasukan militer Rusia di sepanjang perbatasan Belarusia dengan Ukraina, virus corona (Covid-19), dan pembatasan masuk terkait. Warga AS yang ada di Belarus harus segera pergi menggunakan sarana komersial atau pribadi," kata kedutaan itu dalam pernyataan pada situs webnya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (15/2/2022), sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan memberikan penjelasan kepada anggota parlemen AS tentang situasi di Ukraina.
Selain itu ia juga menyampaikan tawaran AS untuk memberikan jaminan pinjaman negara senilai 1 miliar dolar AS kepada Ukraina untuk meredakan kekhawatiran perang di negara itu.
Perlu diketahui, AS telah menuduh Rusia membuat rencana untuk menyerang Ukraina pada pekan ini.
Rusia pun telah membantah tudingan tersebut, dengan menyatakan bahwa pihaknya tidak berniat untuk menyerang negara mana pun sambil menunjuk aktivitas militer NATO di dekat perbatasannya.
Baca Juga: 'Daulat & Ikhtiar', Sebuah Pengantar Kuratorial Pameran Monumen