Akbar I adalah kaisar terbesar dari dinasti Mughal India. Ia mengontrol dinasti yang menyumbang sekitar seperempat dari GDP global. Jurnalis Fortune, Chris Matthews, mengutip sejarawan Angus Maddison, berspekulasi, GDP India per kapita di bawah kekuasaan Akbar I setara dengan Inggris masa Elizabeth, tapi dengan gaya hidup mewah mengalahkan penguasa-penguasa Eropa.
Penelitian ekonom Branko Milanovic menyebutkan, kekayaan elit India pada masa itu lebih banyak dibanding pesaing-pesaingnya dari Eropa. Ia juga menunjukkan bahwa Mughal adalah salah satu kerajaan paling efektif dalam penggalian kekayaan.
Hidup : 1048—1085
Negara : China
Kekayaan : Mengontrol kekuasaan yang menyumbang 25—30% GDP global
Dinasti Song (960—1279) merupakan salah satu kerajaan paling kuat secara ekonomi sepanjang masa. Menurut Prof. Ronald A. Edwards, sejarawan ekonomi khusus Dinasti Song, dinasti ini disebut menyumbang sekitar 25—30% GDP global. Kekayaan negara berasal dari inovasi dan keterampilan dalam memungut pajak—yang dipraktikkan Eropa ratusan tahun kemudian. Edwards juga menyebut dinasti ini sangat sentralistik dengan kaisar sebagai pemegang utama kebijakan ekonomi dan pasar.
Hidup : 63 SM—14 Masehi
Negara : Romawi
Kekayaan : AS$4,6 triliun
Tak hanya karena memerintah negara yang menyumbang 25—30% GDP global, kekayaan Augustus sendiri memang terbilang cukup banyak. Sejarawan Ian Morris dari Stanford menyebut, kekayaannya setara dengan seperlima dari kekayaan seluruh negara. Selain itu, pada masanya Augustus juga menguasai seluruh Mesir. Menurut hitungan tahun 2014, kekayaan Augustus setara dengan AS$4,6 triliun.