Find Us On Social Media :

Ketika Tukang Copet Membalas Dendam pada Dokter yang Mengoperasi Anaknya Tanpa Obat Bius

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 3 Mei 2018 | 16:15 WIB

Intisari-Online.com – Inilah salah satu pengalaman para dokter yang bertugas di Poliakut bagian Bedah RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Cerita di bawah ini merupakan penuturan kembali beberapa pengalaman mereka.

Seorang anak yang masih duduk di bangku SD dibawa masuk orangtuanya ke Poliakut bagian Bedah RS Dr. Cipto Mangunkusumo, untuk minta pertolongan dokter yang bertugas di sana.

Ternyata anak tersebut robek sedikit kulit kepalanya. Sudah tentu darah yang keluar lebih banyak daripada andaikata luka terjadi dibagian laianya.

Dokter berpikir, jika luka yang kecil itu dijahit atau disuntik kebal sama saja sakitnya. Dokter berpendapat lebih baik langsung dijahit karena sakitnya hanya sekali saja.

Baca juga: Banyak Dokter Berjiwa Sosial di Indonesia, tapi Nama-Nama Berikut Ini Ada Di Jajaran Paling Atas

Tanpa memberitahukan lebih dahulu pada orangtuanya, jarum dan benang sudah langsung menjahit luka anak tersebut. Segera anak itu menjerit kesakitan di hadapan orang tuanya.

Melihat peristiwa tersebut ayah si anak menganggap tindakan dokter terhadap anaknya sebagai perbuatan sadis.

Langsung saja dokter diancam dengan kata-kata : Awas dokter, sewaktu-waktu dokter akan bertemu lagi dengan saya di suatu tempat!

Agaknya ancaman tersebut disambut baik oleh dokter. “Baik", katanya. Sebab ancaman itu dianggap biasa saja bagi seseorang yang sedang marah.

Baca juga: Wajah Wanita Ini Membeku Setelah Suntik Botoks dengan Bantuan Dokter Gadungan!

Setelah beberapa bulan kemudian dokter tersebut pergi berbelanja di Proyek Senen. Ketika ia menuruni anak tangga akan pulang ke rumah tiba-tiba di tengah anak tangga itu dihentikan orang.

Segera ia melihat orang tersebut langsung disambut dengan kata-kata : Apa dokter masih ingat pada saya? Ya, jawab dokter.