Find Us On Social Media :

Bak Rampok Teriak Maling, AS Tuduh Rusia Lancarkan Operasi False Flag di Ukraina, Seolah Lupa Banyaknya Korban Berjatuhan Usai Negaranya Lancarkan Taktik Serupa

By Tatik Ariyani, Jumat, 4 Februari 2022 | 18:47 WIB

Pasukan militer Rusia di perbatasan Ukraina

Intisari-Online.comAmerika Serikat (AS) menuduh Rusia merencanakan serangan palsu yang seolah-olah dilakukan oleh pasukan Ukraina.

Sehingga hal itu dapat digunakan sebagai dalih untuk mengambil tindakan militer terhadap negara tetangganya tersebut.

Berbicara kepada wartawan pada hari Kamis, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan skema itu termasuk produksi video propaganda grafis yang menunjukkan ledakan serta menggunakan mayat dan aktor yang menggambarkan pelayat yang berduka, melansir Al Jazeera, Kamis (4/2/2022).

"Kami telah membahas gagasan false flag (bendera palsu) ini oleh Rusia sebelumnya, kami tidak merahasiakannya," kata Kirby saat jumpa pers. “Kami memang memiliki informasi bahwa Rusia cenderung ingin mengarang dalih untuk melakukan invasi, yang sekali lagi, tidak sesuai dengan pedoman mereka.”

Tuduhan itu muncul di tengah ketegangan berminggu-minggu antara Washington dan Moskow atas pengerahan sekitar 100.000 tentara Rusia di dekat perbatasan utara dan timur Ukraina.

Berbicara mengenai operasi false flag (bendera palsu), rupanya banyak negara termasuk Amerika pernah melakukannya.

Pada malam tanggal 31 Agustus 1939, beberapa agen rahasia Nazi berpakaian seperti tentara Polandia menyerbu menara radio Gleiwitz di perbatasan Jerman-Polandia.

Mereka menyiarkan pesan anti-Jerman singkat dalam bahasa Polandia sebelum pergi.

Baca Juga: Citra Satelit Ungkap Pasukan Rusia Makin Banyak di Dekat Ukraina, 3.000 Tentara AS Akan Dikerahkan untuk Yakinkan Sekutu NATO di Tengah Panasnya Situasi

 Baca Juga: Pantas Ukraina Tak Gentar, Bak Sudah Prediksi Serangan Rusia ke Ukraina, Rupanya Inggris Sudah Bangun Pangkalan Laut di Lokasi yang Paling Ditakuti Rusia Ini 

Para prajurit meninggalkan mayat seorang petani Jerman pro-Polandia dan beberapa tahanan kamp konsentrasi Dachau yang tidak dapat diidentifikasi.

Petani dan para tawanan telah dibunuh dan didandani dengan seragam Jerman.