Pendekatan anterior dan posterior dilakukan untuk dekompresi dan menstabilkan tulang belakang leher.
SCI bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya, karena dampak sensorik, motorik, dan fungsi otonom.
Selain itu, trauma akibat kecelakaan mobil dan jatuh menjadi penyebab paling umum SCI.
Untuk itu harapan hidup penderita SCI lebih rendah daripada orang normal pada umumnya.
Operasi tulang belakang di Indonesia seringkali dilakukan di rumah sakit tersier, pasien SCI juga harus mendapatkan perawatan yang hati-hati, supaya tidak memperburuk kondisinya.
Pasien SCI yang memiliki cedera serviks juga berada dalam kondisi bahaya karena ketidakstabilan kardiovaskular dan gangguan pernapasan.