Gaet Minat Wisatawan, Balikpapan dan Surakarta Andalkan Penerapan Smart Branding

Sheila Respati

Penulis

Konsep kota pintar atau smart city tengah digencarkan di berbagai kabupaten/kota. Langkah ini ditandai dengan adanya Gerakan Menuju Smart City.

Intisari-Online.com – Konsep kota pintar atausmart citytengah digencarkan di berbagai kabupaten/kota. Langkah ini ditandai dengan adanya Gerakan Menuju Smart City.

Sebagai informasi, Gerakan Menuju Smart City merupakan program yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sejak 2017. Gerakan ini ditujukan guna membimbing kota dan kabupaten dalam menyusun pembangunan berbasissmartcity.

Pada pelaksanaan tahun ini, strategi pembangunansmart citytidak hanya mencakup pembangunan secara umum, tetapi promosi potensi wisata masing-masing kabupaten/kota.

Salah satu bentuk penerapannya dapat dilihat di ibu kota negara (IKN) baru, Balikpapan, Kalimantan Timur. Setelah dinobatkan sebagai IKN, pemerintah kota (Pemkot) setempat mulai melakukan berbagai pembenahan. Utamanya di sektor wisata.

Baca Juga: Bertahan Sekitar 8.000 Tahun, DNA Mammoth dan Kuda yang Tersisa di Tanah Beku dan Dibekukan dalam Freezer, Bikin Para Ilmuwan Tulis Ulang Kepunahan Makhluk itu di Zaman Es, Benarkah Lebih Lambat?

City brandingmerupakan salah satu bagian dari langkah pembangunan berbasissmart city, menjadi salah satu strategi yang diterapkan.

Adapun langkah pertama yang dilakukan Pemkot Balikpapan adalah dengan meluncurkan logo baru pada 2020 dan pembenahaninfrastruktur transportasi.

Perubahan logo dilakukan guna menegaskan citra Balikpapan sebagai IKN. Logo baru tersebut disematkan pada setiap lokasi wisata, sarana dan prasarana wisata, bus pariwisata, serta suvenir.

Untuk memudahkan wisatawan dalam mengunjungi lokasi wisata, Pemkot Balikpapan menyediakan bus Balikpapan City Tour. Nantinya, bus akan mengantar wisatawan berkeliling ke titik-titik pemberhentian yang jadi daya tarik kota. Misalnya, Kawasan Niaga Klandasan, Stadion Batakan, dan Pantai Manggar Segara Sari.

Baca Juga: Miliki Potensi Wisata Besar, Simalungun Siap Berkembang Lewat Gerakan Menuju Smart City

Selain memudahkan akses, pemkot juga membenahi destinasi wisata. Di samping melengkapi fasilitas, infrastruktur jalan menuju masing-masing destinasi wisata juga dibenahi guna memudahkan akses wisatawan ke lokasi wisata.

Mengingat kenyamanan memainkan peranan penting dalam pariwisata, para pelaku usaha wisata juga diberikan keterampilanhospitality.

Untuk meningkatkan daya saing, pelaku usaha wisata juga dilatih dengan berbagai keterampilan sehingga produk yang dihasilkan berkualitas baik dan bisa dijadikan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang wisatawan.

Selain Balikpapan, penerapansmart brandingjuga dilakukan oleh Kota Surakarta, Jawa Tengah. Melihat citranya yang lekat dengan budaya, Pemkot Surakarta pun mengadakan festival seni tari, musik, dan teater Solo International Performing Arts (SIPA).

Tahun ini, SIPA Festival diadakan pada Oktober 2021. Pertunjukan dilangsungkan secarahybrid, yakni diselenggarakan secara langsung (offline) oleh para pelaku seni dan ditonton oleh masyarakat secaraonlinedi kanal Youtube dan media sosial. Dengan cara ini, Pemkot bisa menjaring lebih banyak penonton dari berbagai wilayah di Indonesia.

Embed:https://www.youtube.com/watch?v=zJVKf5la8O4

Dua kota di atas menjadi salah satu bukti kesuksesancity brandinguntuk menarik minat wisatawan. Meski begitu, penerapancity brandingtentu tak semudah yang terlihat. Berbagai tantangan seperti biaya hingga keuletan menjadi hambatan tersendiri bagi tiap kabupaten/kota.

Untuk itu, diperlukan strategi pengelolaancity brandingyang tepat guna memaksimalkan target yang ingin dicapai. Strategi peningkatan citra kota inilah yang akan dibahas pada Penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021 yang akan diselenggarakan di ICE BSD, Kamis (14/12/2021).

Forum tersebut akan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), serta pakarmarketingHermawan Kartajaya sebagai narasumber.

Diskusi ini diharapkan dapat membuka perspektif baru terkait strategi meningkatkan citra kota dengan efektif dan efisien. Simak diskusinya dengan mengikuti acara Penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021 melalui link berikut ini