Penulis
Intisari-Online.com - Kelahiran buah hati selalu dinanti para orangtua.
Mereka akan memberikan kebahagiaan bagi orangtua dan orang-orang sekitar.
Begitu pula dengan bayi ini, yang dengan kelahirannya begitu membuat sang orangtua bersuka cita.
Tetapi, bayi ini lahir dengan paras yang tak biasa. Kondisi yang akan membuat orang-orang sekitar khawatir tentang masa depannya.
Dokter pun sempat tak percaya ketika mendapati kondisi bayi ini.
Melansir elitereaders.com (29/9/2016), seorang bayi Laki-laki lahir dengan memiliki wajah yang sangat berbeda jauh dari bayi seumurannya.
Dibanding bayi yang baru lahir pada umumnya, bayi ini lebih mirip seperti orang yang berusia 80 tahun.
Rupanya ini adalah sebuah kondisi langka, yang mungkin dialami satu dari empat juta kelahiran, disebut sindrom progeria Hutchinson-Gilford.
Gejalanya ditandai dengan perkembangan gen yang tidak lazim dan menyebabkan mereka menua dalam waktu yang relatif lebih cepat.
Gen abnormal ini membuat tubuh menghasilkan protein dengan jumlah berlebihan dan berperan memecah sel lebih cepat.
Tak hanya memiliki wajah yang penuh dengan keriput dan sangat kasar, punggung bayi ini juga dipenuhi dengan bulu yang sangat lebat.
Bayi yang lahir dengan kondisi tersebut dikhawatirkan akan menghadapi kesulitan di kemudian hari.
Pasalnya, tubuh mereka akan menua dengan cepat, sehingga bayi dengan sindrom langka ini sering tidak dapat hidup normal.
Selain itu, mereka jarang bertahan hidup di luar usia 13 tahun.
Bahkan dalam banyak kasus, bayi dengan sindrom ini biasanya dikurung di dalam rumah untuk mencegah bullying dari anak-anak yang lainnya.
Dokter yang menangani bayi ini pun belum memiliki solusi atas pengobatan yang harus dijalaninya.
Meski begitu, orangtua sang bayi tetap mengungkapkan rasa suka citanya atas kelahiran buah hati mereka.
Bahkan mereka memanggilnya anak ajaib.
Mereka mengatakan, hanya bisa bersyukur kepada Tuhan dan tidak perlu sedih dengan penampilan yang dimiliki putranya.
Kedua orangtua bayi laki-laki tersebut mengaku akan menerima putranya seperti apa adanya dirinya.
(*)