Find Us On Social Media :

Kondisi Geografis hingga Hoaks Jadi Tantangan Distribusi Vaksin di Pedalaman dan Kota Besar

By Fathia Yasmine, Kamis, 25 November 2021 | 17:12 WIB

Dialog virtual KPCPEN, Rabu (24/11/2021).

Intisari-Online.com – Distribusi vaksin saat ini masih menjadi perhatian pemerintah. Tidak hanya berfokus pada distribusi vaksin di wilayah perkotaan, distribusi vaksin juga ikut menyasar wilayah pedalaman.

Kendati demikian, proses distribusi vaksin di wilayah pedalaman juga tidak luput dari berbagai tantangan. Salah satunya berasal dari akses lokasi hingga karakter geografis di masing-masing wilayah.

Hal ini dipaparkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sulawesi Barat Mustari Mula dan  Wakil Kapolres Kabupaten Pacitan, Jawa Timur Kompol Sunardi dalam dialog virtual KPCPEN, Rabu (24/11/2021).

Sulawesi Barat, kata Mustari, masih memiliki banyak daerah yang tidak terjangkau dengan kendaraan roda dua. Untuk memastikan kualitas vaksin tetap baik selama perjalanan, pihaknya harus menghitung jarak tempuh hingga medan yang akan dilalui.

Baca Juga: Disebut Jadi Kunci Utama Bali Tetap Beragama Hindu, Inilah Kerajaan Gelgel, Pembendung Ambisi Mataram Islam yang Memanfaatkan 'Celah Momen' Keruntuhan Majapahit

Ketika vaksin sampai ke sentra vaksinasi, tidak semua masyarakat tertarik untuk mengikuti program vaksinasi. Kedatangan beberapa tenaga kesehatan (nakes)bahkan sempat ditolak oleh para warga.

“Tapi setelah teredukasi dengan baik, justru partisipasi masyarakatnya lebih proaktif untuk divaksin,” jelas Mustari.

Dengan kegigihan banyak pihak serta adanya edukasi dari para nakes, capaian vaksinasi berhasil mencapai angka 56 persen. Mustari memastikan jika stok vaksin yang ada di wilayahnya juga sudah mencukupi untuk seluruh masyarakat di wilayahnya.

“Stok vaksin juga terpenuhi,” imbuhnya.

Baca Juga: Penyebab Pertempuran 10 September 1945, Termasuk Hal-hal yang Tidak Diceritakan dari Pertempuran Ini

Senada dengan Mustari, Sunardi juga ikut mengalami tantangan serupa. Menurutnya, 85 persen wilayah pacitan masih terdiri atas wilayah pegunungan dan perbukitan.

Hal ini tidak hanya menyulitkan proses vaksinasi, tetapi juga akses masyarakat ke sentra vaksinasi. Utamanya bagi kaum lanjut usia (lansia) dan difabel.