"Oleh karenanya, penyebutan pulau Hindu untuk Bali di era Majapahit menjadi keliru," ujar Damais dalam tulisan Drake seperti dilansir dari nationalgeographic.grid.id pada Senin (15/11/2021).
"Bali yang kemudian menjadi Hindu, dulu masyarakatnya merupakan penganut animisme," tambahnya.
Kata, Earl Drake Animisme memang tak tercatat dalam agama resmi di Nusantara.
Sehingga para penganut Animisme di Bali harus memilih untuk menganut Hindu secara formal.
Padahal, sebenarnya orang Bali sendiri kesulitan membedakan adat, kepercayaan lokal, dengan ajaran Hindu.
"Dalam Utsawa Dharma Gita (tafsir kitab Hindu)," ungkap Drake, "orang Bali yang dikenal religius sebagai penganut Hindu, akan kalah dengan kemampuan orang dari luar Bali."
Namun memang masyarakat Bali di era ekspansi Majapahit, telah menunjukkan corak kebudayaan dan ritual keagamaannya sendiri.
"Mereka terbiasa dengan kepercayaan dan budaya purba yang diturunkan dari nenek moyangnya."
"Utamanya ajaran animisme," imbuh Drake.