Usai dari Shalat Jumat, Enam Anak Tewas Setelah Kereta Kudanya Menabrak Benda yang Muncul dari Tanah Ini

Tatik Ariyani

Penulis

Ranjau di Bosnia. Ilustrasi ranjau

Intisari-Online.com -Konflik atau perang kerap kali meninggalkan 'warisan'.

Yang kerap ditinggalkan adalah ranjau yang tidak meledak dan suatu saat ranjau-ranjau itu bisa menjadi bumerang bagi siapa saja yang tak sengaja menginjaknya.

Begitu pun yang terjadi pada enam anak berikut.

Enam anak muda tewas ketika kereta kuda mereka menabrak ranjau tua yang muncul dari dalam tanah akibat hujan di wilayah Casamance selatan Senegal.

Baca Juga: Walau Dilengkapi Teknologi Canggih Hingga Butuh Uang Super Banyak Untuk Membangunnya, Ini Alasan Kapal Selam Nuklir AS Masih Alami Kecelakaan, Ternyata Banyak Kapal Selam Punya Masalah ini

Casamance, Senegal adalah tempat terjadinya salah satu konflik tertua di Afrika.

Konflik itu telah merenggut ribuan nyawa pada 1982.

Ranjau tua yang merenggut nyawa enam anak itu diyakini sebagai sisa dari pertempuran saat itu.

Baca Juga: Militer AS Bisa Kewalahan Mengatasi 'Jaringan Bawah Air' Ini Jika Perang Melawan Iran Meletus, Iran Bisa 'Luncurkan' Ribuan Senjatanya ke Dasar Laut

Wali kota sub-prefektur Sindian Yankouba Sagna mengatakan kepada AFP bahwa ledakan ranjau tua itu terjadi pada Jumat sore waktu setempat (22/10/2021) di desa Kandiadiou, dekat perbatasan Gambia.

"Sebuah kereta menabrak ranjau," kata Yankouba Sagna.

Dia mengacu pada transportasi yang ditarik oleh kuda yang biasa digunakan di Senegal, seperti yang dilansir dari AFP pada Sabtu (23/10/2021).

Yankouba menerangkan, "Itu (kereta kuda) membawa anak-anak muda yang kembali dari shalat Jumat."

"Ranjau yang meledak tidak diletakkan baru-baru ini. Ranjau tua tetap tertanam di ladang. Saat hujan, ranjau tua itu muncul. Kami selalu meminta agar area tersebut dibersihkan dari ranjau," lanjutnya.

Casamance adalah salah satu daerah paling hujan di Senegal dan saat ini berada di hari-hari terakhir musim hujannya.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter, Presiden Senegal Macky Sall mengungkapkan kesedihannya dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban.

Baca Juga: Termasuk Bengkak-bengkak di Bagian Tertentu Tubuh, Ini 10 Gejalanya Penyakit Ginjal Diam-diam Bersarang

Mohamed Moustapha Diagne, juru bicara menteri pendidikan, mengatakan 2 dari 6 korban ledakan ranjau tua adalah anak SD.

Sementara ini, pihak militer Senegal tidak menanggapi permintaan komentar dari AFP pada Sabtu.

Pada Desember 1982, para pasukan separatis turun ke jalan setelah pasukan pemerintah menindak aksi protes.

Konflik terus berlanjut dengan gejolak sesekali sejak saat itu, merenggut ribuan nyawa dan merusak perekonomian di Casamance.

Meskipun ada upaya untuk membersihkan ranjau tua yang dikubur oleh pasukan militer dan pemberontak selama konflik separatisme, ranjau tua masih terus merenggut nyawa warga sipil.

Artikel Terkait