Find Us On Social Media :

Disiplin Menerapkan Prokes Jadi Kunci Hidup Berdampingan dengan Covid-19  

By Nana Triana, Jumat, 15 Oktober 2021 | 15:29 WIB

alam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Kamis (14/10).

Intisari-Online.co.id - Meskipun saat ini kasus penularan Covid-19 di Indonesia berangsur-angsur mengalami penurunan, bukan berarti pandemi telah usai. Oleh sebab itu, Pemerintah telah menyusun strategi jangka panjang menyikapi masa pandemi Covid-19 yang diprediksi masih akan berlangsung beberapa waktu ke depan.

Masyarakat diharapkan bersiap untuk hidup berdampingan dengn Covid-19 dengan cara tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) sebagai jalan menuju tatanan kehidupan baru.

Selain menyiapkan peta jalan hidup bersama Covid-19, pemerintah juga terus melakukan berbagai upaya persuasif untuk membiasakan masyarakat beradaptasi dengan kebiasaan baru, salah satunya, dengan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining di ruang publik.

Koordinator Tim Pakar & Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, guna mengoptimalkan perlindungan kesehatan dari hulu ke hilir, vaksinasi dan testing, tracing dan treatment (3T) pun tetap digencarkan.

“Pada saat penularan rendah, apabila terjadi kebobolan dalam Prokes maka relatif masih terjaga. Tapi di tempat-tempat tertentu yang sirkulasi virusnya tinggi, maka tidak patuh Prokes bisa mendongkrak kasus. Jadi Prokes tidak bisa ditinggalkan,” tegas Wiku dalam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Kamis (14/10).

Baca Juga: Pariwisata Bali Kembali Dibuka Untuk Wisatawan Mancanegara, Berikut Syaratnya

Wiku menjelaskan, situasi pandemi tanah air terpantau baik. Per 10 Oktober 2021, tidak ada kabupaten atau kota berada pada zona risiko tinggi dan mayoritas pada zona risiko rendah.

“Dengan perbaikan situasi Covid-19 di berbagai wilayah, relaksasi kegiatan masyarakat secara bertahap dengan persiapan matang, bisa dilakukan,” kata Wiku.

Dalam pelaksanaan tersebut, pemerintah telah menerapkan strategi berlapi dengan banyak instrumen di dalamnya.

“Hal yang penting dilakukan oleh masyarakat adalah kewaspadaan. Selain itu, di ruang publik tempat kegiatan, harus ada Satgas Prokes. Dengan demikian aktivitas masyarakat akan diawasi oleh masyarakat juga, sehingga tidak ada ruang untuk terjadi penularan tanpa terdeteksi, dan dapat dicegah lebih awal,” papar Wiku.

Baca Juga: Tingkatkan Ketahanan Pangan, Pemerintah Dorong Akes KUR untuk Petani Milenial

Wiku mengingatkan proses penularan dapat terjadi di 3 titik, yakni di tempat tinggal, transportasi, serta tempat aktivitas. Untuk pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, misalnya, maka simulasi harus dilakukan dari titik awal hingga kembali lagi dan memastikan semua aman.