Penulis
Intisari-Online.com - Pernah dengar Indomie dianggap sebagai mie instan maupun ramen terenak di dunia?
Kali ini produk asal Indonesia ini masuk daftar 10 mie instan terenak di dunia menurut New York Magazine (NY Magazine).
Kelezatan Indomie memang telah diakui dunia. Soal hal ini, kamu penggemar Indomie khususnya varian goreng patut berbangga.
Tak tanggung-tanggung, dalam daftar tersebut, ada dua varian mie instan Indonesia yang diunggulkan.
Dua varian tersebut masuk dalam kategori best saucy (dry) instant noodles atau mi instan kering atau tanpa kuah terbaik.
Kedua rasa tersebut yakni Indomie Goreng original dan Indomie Goreng rasa ayam panggang.
Penyusunan daftar tersebut dilakukan NY Magazine dengan mengumpulkan berbagai jenis mi instan dari berbagai penjuru dunia.
Kemudian, dilakukan penilaian berdasarkan pengalaman delapan orang ahli yang terdiri atas chef, kolumnis kuliner, penulis buku resep masakan, dan pecinta kuliner lainnya.
Baca Juga: Pecinta Curug Wajib Kunjungi Berbagai Tempat Wisata Kuningan Ini, Dijamin akan Memanjakan Mata!
Kritikus kuliner dari Sans Fransisco Chronicle, Soleil Ho, kepada NY Magazine mengatakan, jenis mi instan seperti Indomie Goreng memiliki rasa gurih yang kuat dari minyak goreng serta bawang goreng yang terdapat dalam kemasannya.
Selain Indomie, daftar 10 mie instan terbaik di dunia juga ditempati merek-merek dari berbagai negara, seperti Nongshim Chapagetti Chajang Noodle (Korea Selatan), Nongshim Shin Noodle Ramyun (Korea Selatan) dan Tseng Noodles Scallion With Sichuan Pepper Instant Noodles (Taiwan).
Apakah varian mie instan Indonesia tersebut termasuk favorit Anda?
Tetapi, berbicara tentang mie instan Indonesia yang dianggap sebagai salah satu yang terenak di dunia, ada pula fakta memilukan dari belahan bumi lain terkait makanan yang satu ini.
Ternyata, di Ghana Afrika, produk mie instan Indonesia ini justru disebut menjadi alat transaksi seks.
Dalam sebuah acara dialog nasional tentang kekerasan seksual dan berbasis gender yang diadakan oleh STAR-Ghana Foundation, pakar gender dan ketenagakerjaan, Bashiratu Kamal, mengungkapkan fakta memilukan di negara tersebut.
Di Ghana, rupanya mie instan ini dijadikan iming-iming oleh para pria agar dapat melakukan hubungan intim dengan gadis-gadis muda.
Para pria hidung belang menjanjikan para gadis berbagai barang sebagai imbalan, salah satunya adalah Indomie.
Selain itu, juga dengan pulsa telepon seluler dan uang tunai.
Kondisi seperti itu pun menjadi salah satu penyebab meroketnya angka kehamilan remaja di Ghana.
Tingkat kemiskinan di Ghana menjadi pemicu utama kondisi tersebut, semakin diperparah dengan situasi pandemi Covid-19 yang membuat kehidupan masyarakat kian sulit.
Ironisnya, dalam beberapa kasus, 'seks transaksional' seperti itu juga didorong oleh para orangtua.
"Beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," kata Bashiratu sebagaimana dikutip World of Buzz (12/2020).
"Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup.Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang," lanjutnya.
Bashiratu berharap agar pihak berwenang Ghana menyelidiki masalah tersebut dan membantu anak perempuan sekolah (dan anak-anak sekolah tanpa memandang jenis kelamin).
"Sehingga mereka tidak perlu beralih ke hubungan seksual sebagai cara untuk memberi makan diri mereka sendiri," ungkapnya.
(*)