Banting Setir Jadi Sales, Mantan CEO dengan Ratusan Karyawan Ini Malah Sebut Dirinya Kini Lebih Bahagia, Ungkap Fakta Menyesakkan Soal Teman-temannya

K. Tatik Wardayati

Penulis

Banting setir jadi sales, mantan CEO ini ungkapkan dirinya lebih bahagia kini.

Intisari-Online.com – Ketika seseorang sudah menua dan menjadi sebuah kewajaran jika pensiun dari pekerjaannya.

Lalu ketika sudah pensiun dan mereka kembali mengambil pekerjaan kecil, menjadi pula sebuah kewajaran untuk mereka mengisi waktu.

Demikian pula yang terjadi di Thailand karena semakin banyaknya populasi orang tua.

Baca Juga: Kekayaan Bill Gate Hampir Mustahil Habis, Sekali Bernapas Saja Ia Bisa Menghasilkan Rp5 Juta!

Ini membantu meningkatkan harga diri para orang tua yang masih menjadi anggota masyarakat yang berharga.

Tesnam Palakorn dari Thailand berbagi kisahnya di Facebook tentang pertemuannya dengan seorang kakek berusia 81 tahun yang bekerja sebagai asisten penjualan di pusat perbelanjaan.

Ketika berbelanja itu, Palakorn didekati oleh Paman Pracha, yang bertanya kepadanya apakah dia membutuhkan trolly, dan percakapan itulah dimulai.

Baca Juga: Bill Gates Rela Memberikan Darahnya untuk Nyamuk Berkembang Biak

Palakorn bertanya kepada Pracha mengapa dia masih bekerja di pusat perbelanjaan pada umurnya yang sudah tua itu.

Prakha menjawab bahwa dia masih perlu mencari sesuap nasi dan ‘menaruh’ makanan di atas meja.

"Karena aku masih lapar, jadi aku tidak bisa berhenti bekerja. Setiap detik adalah uang. Sangat bagus bahwa manajer memungkinkan saya bekerja di sini, "kata Pracha, melansir dari Worldofbuzz.

Dari ceritanya, Palakorn mengetahui bahwa Pracha dulunya adalah CEO dari bisnis yang memiliki lebih dari 200 pekerja di bawah manajemennya, yang akhirnya ditutup.

Pracha berbagi cerita, meskipun dia adalah CEO bisnis, tetapi dia tidak punya teman sejati.

"Aku tidak punya teman sejati."

Baca Juga: Dulu Jabatannya Mentereng, Begini Nasib Menteri Komunikasi Afghanistan Banting Setir Jadi Tukang Antar Makanan, Setelah Negaranya Tumbang di Tangan Taliban

"Tidak ada yang memberiku tangan ketika aku dalam kesulitan, jadi aku harus melakukan segalanya sendirian," katanya.

Dia menambahkan bahwa dia sekarang melakuaknyang terbaik di pekerjaannya saat ini sebagai asisten penjualan, yang membuatnya bahagia.

Ketika Palakorn berpamitan, Pracha memberinya sedikit nasihat.

“Jangan minum terlalu banyak, jangan merokok, dan jangan minum minuman ringan terlalu banyak,” kata Pracha padanya.

"Tapi yang paling penting, jangan terlalu serius. Ini tidak baik untuk kesehatan Anda."

Menjadi kisah yang menyentuh netizen, di antara mereka banyak yang memuji Pracha karena pemikiran positifnya dan terinspirasi seberapa kuat meskipun usianya sudah lanjut.

Baca Juga: ‘Kita Semua Bisa Melanjutkan Hidup’ Kisah Pilot dan Pramugari yang Banting Setir Akibat Pandemi Virus Covid-19

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait