Intisari-Online.com - Ketika Amerika Serikat (AS) membagikan rencana kapal selam bertenaga nuklir dengan Inggris pada 1950-an, saat yang sama ketika reaktor nuklir juga dibangun di dua negara, negara Australia yang kaya dengan uranium.
Kesepakatan ANZUS yang disepakati Selandia Baru dan AS setelah Perang Dunia II, termasuk kerjasama pertahanan, tapi tidak pernah mencapai pertukaran rahasia tingkat tinggi.
Australia telah mengembangkan kapal selam konvensional dan tidak pernah membangun generator nuklir karena batu bara murah dan berlimpah dan reaktor bertenaga batubara jauh lebih sederhana.
Namun ide pengembangan reaktor nuklir tidak pernah hilang dari angan Australia.
Australia sudah melakukan penelitian kecil untuk reaktor nuklir dengan Institute of Nuclear Science and Engineering, seperti dikutip dari Asia Times.
Segmen Koalisi pemerintah di Canberra telah mendorong pilihan energi nuklir sejak setidaknya 2018 sebagai cara membangun pangkalan energi skala besar ketika reaktor bertenaga batubara ditutup dan tidak digantikan.
Politikus telah berargumen energi terbarukan tidak akan cukup, sementara baterai tidak punya kapasitas sebagai energi dasar.
Dan mereka berargumen simpanan uranium Australia yang berlimpah akan menjadi langkah mencapai sumber nuklir yang realistis dan murah.