Penulis
Intisari-Online.com - Lagi, Korea Utara membuat panik satu dunia.
Bagaimana tidak, sebelumnya Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un berani memberikan peringatan kepada Amerika Serikat (AS).
Bahkan peringatan itu dibarengi dengan uji coba puluhan senjata nuklir.
DilaporkanPyongyang pertama kali mengumumkan peluncuran rudal hipersonik.
Di mana rudal hipersonik itu dapat dengan mudah menembus sistem pertahanan udara AS.
"Selama delapan bulan terakhir, tindakan pemerintahan baru di Amerika Serikat telah menunjukkan bahwa ancaman militer AS dan tindakan permusuhan terhadap Korea Utara tidak berubah," kata Kim Jong-Un,menurut kantor berita Korea Utara KCNA.
Kini, setelahrudal hipersonik, Korea Utara kembali menembakkan rudal anti-pesawat.
Dilansir darireuters.com pada Sabtu (2/10/2021),Korea Utara menembakkan rudal anti-pesawat yang baru dikembangkan pada hari Kamis kemarin, menurutmedia pemerintah KCNA.
Itu merupakan aksi terbaru dalam serangkaian uji coba senjata baru-baru ini yang terjadi ketika pembicaraan denuklirisasi denganAS menemui jalan buntu.
Uji coba rudal anti-pesawat itu jugaadalah uji coba senjata kedua yang diketahui Korea Utara dalam minggu ini.
Sebelumnya mereka melakukan peluncuran rudal hipersonik yangtidak terlihat pada hari Selasa.
Bahkan Korea Utarajuga telah menembakkan rudal balistik dan rudal jelajah dengan kemampuan nuklir potensial dalam beberapa pekan terakhir.
Sikap Korea Utara itu lantas membuat khawatir sejumlah negara. Khususnya AS, Jepang, dan Korea Selatan.
Dewan Keamanan PBB pun langsung melaksanakan pertemuan secara tertutup pada hari Jumat untuk membahas tes terbaru dan Washington mengatakan sedang menilai peluncuran rudal.
Tes tersebut menyoroti bagaimana Korea Utara terus mengembangkan senjata yang semakin canggih.
Di sisi lain, Korea Utara berusaha untuk meningkatkanupayanya untuk menekan AS dengan imbalan keringanan sanksi AS.
Akademi Ilmu Pertahanan, pengembang senjata militer, mengatakan tes itu bertujuan untuk mengkonfirmasi fungsionalitas praktis dari peluncur rudal, radar, kendaraan komando pertempuran yang komprehensif dan kinerja tempur, kantor berita resmi KCNA melaporkan pada hari Jumat.
Rudal itu memiliki teknologi kunci baru seperti kontrol kemudi kembar dan mesin penerbangan impuls ganda.
Militer Korea Selatan mengatakan analisis rinci diperlukan untuk memverifikasi laporan KCNA.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un tampaknya tidak menghadiri tes tersebut.
Akan tetapi uji coba itu malah diawasi oleh Pak Jong Chon, seorang anggota politbiro dan Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa.