Dilansir dari reuters.com pada Sabtu (2/10/2021), Korea Utara menembakkan rudal anti-pesawat yang baru dikembangkan pada hari Kamis kemarin, menurut media pemerintah KCNA.
Itu merupakan aksi terbaru dalam serangkaian uji coba senjata baru-baru ini yang terjadi ketika pembicaraan denuklirisasi dengan AS menemui jalan buntu.
Uji coba rudal anti-pesawat itu juga adalah uji coba senjata kedua yang diketahui Korea Utara dalam minggu ini.
Sebelumnya mereka melakukan peluncuran rudal hipersonik yang tidak terlihat pada hari Selasa.
Bahkan Korea Utara juga telah menembakkan rudal balistik dan rudal jelajah dengan kemampuan nuklir potensial dalam beberapa pekan terakhir.
Sikap Korea Utara itu lantas membuat khawatir sejumlah negara. Khususnya AS, Jepang, dan Korea Selatan.
Dewan Keamanan PBB pun langsung melaksanakan pertemuan secara tertutup pada hari Jumat untuk membahas tes terbaru dan Washington mengatakan sedang menilai peluncuran rudal.
Tes tersebut menyoroti bagaimana Korea Utara terus mengembangkan senjata yang semakin canggih.
Di sisi lain, Korea Utara berusaha untuk meningkatkan upayanya untuk menekan AS dengan imbalan keringanan sanksi AS.