Penulis
Intisari-Online.com - Tragedi kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang membuat kondisi lapas di Indonesia disorot.
Apalagikorban tewas dalamkebakaran di Lapas Kelas I Tangerang bertambah.
Dilansir dari kompas.com pada Jumat (10/9/2021), sebelumnya ada 41 narapidana yang dikonfirmasi tewas dalam kebakaran padaRabu (8/9/2021) dini hari.
Lalu sehari setelahnya, pada Kamis(9/9/2021), korban meninggalbertambah tiga orang.
Dengan begitu, jumlah napi yang tewas kini menjadi 44 orang.
Ketiga napi itu tewas setelah sempatdirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang.
Sementara saat ini masih ada sekitar 10 napi yang dirawat. Sebagian karena luka bakar.
Ada juga yang mengalami patah tulang kaki karena melompat dari ketinggian dua meter.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakanLapas Tangerang yang terbakar itu berada di Blok C2 yang dihuni oleh 2.072 orang.
Di mana Blok C2 tersebut berbentuk paviliun-paviliun yang kamar-kamarnya terkunci.
Area blok itu berbentuk paviliun dengan 19 kamar dan satu aula. Setiap kamar dihuni dua hingga lima warga binaan.
Secara keseluruhan, terdapat 122 warga binaan di blok tersebut.
Ketika api berkobar pada dini hari, narapidana hanya bisa pasrah ketikasi jago merah mulai menjilati tubuh mereka.
Sebab, hanya ada satu petugas jaga saat itu di Blok C2 yang terbakar.
“Malam itu satu petugas menjaga Blok C2. Sementara sebagian besar warga binaan ada di aula, “ ujar Kepala Lapas Kelas I Tangerang Victor Teguh Prihartono.
Diketahui, Lapas Kelas I Tangerang dibangun sejak tahun 1972.
Artinya di tahun 2021 ini,Lapas Kelas I Tangerang berusia 42 tahun.
NamunLapas Kelas I Tangerang bukanlah lapas terpadat di Indonesia.
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Riau, M Hilal mengatakan, semua lapas diProvinsi Riau melebihi kapasitas.
M Hilal menyebutLapas Bagansiapiapi di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sebagai lapas terpadat di Indonesia.
"Di Indonesia, terpadat Lapas Bagansiapiapi, Rokan Hilir. Itu sudah 800 persen," sebut Hilal.
Alasannya karena sebenarnyakapasitas Lapas Bagansiapiapi hanya sekitar 100 orang.
Namun lapas itukini diisi sudah hampir 900 orang.
Total semuaapas dan rutan di Riau sudah melebihi kapasitas 309 persen.
Seharusnya kapasitas lapas hanya untuk 4.455 narapidana. Tapi kini total tahanan dan narapidana 13.762 orang.
Dari jumlah tersebut, sambung dia, sebanyak 95 persen diisi tahanan dan narapidana kasus narkoba.
"Bandar atau pengedar narkoba sebanyak 7.823 orang, sedangkan pengguna 286 orang,"tutup Hilal.