Find Us On Social Media :

Fasilitas Publik Kembali Dibuka, dr Reisa: Masyarakat Wajib Lakukan Skrining Mandiri Sebelum Beraktivitas

By Fathia Yasmine, Sabtu, 4 September 2021 | 10:09 WIB

Reisa dalam virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) Komite Penangangan COIVD-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/9/2021).

Intisari-Online.com – Pemerintah kembali membuka beberapa fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan dan fasilitas olahraga. Hal tersebut sejalan dengan membaiknya situasi Covid-19 di tengah Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Meski demikian, pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) serta melakukan skrining pribadi sebelum beraktivitas di luar rumah.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro menyebut, dengan melakukan skrining mandiri, masyarakat tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi orang lain yang ikut beraktivitas di luar rumah.

Adapun skrining terbagi menjadi dua, yakni mengecek suhu tubuh dan memastikan diri tidak dalam keadaan sakit. Agar lebih optimal, Reisa menyarankan agar masyarakat mengenakan masker dobel untuk efektivitas optimal.

Baca Juga: Tak Seperti Warga di Desa Pemborong Mobil, Walau Sama-sama Ketiban Rezeki Nomplok, Warga Kampung Miliarder Sleman Ini Pilih Habiskan Uang Miliaran Rupiah dengan Cara Ini

“Selain itu, bila memungkinkan masyarakat perlu membawa pencuci tangan, masker cadangan, dan desinfektan pribadi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/9/2021).

Selain kedua hal tersebut, Reisa turut mengimbau agar masyarakat segera mendapatkan vaksin Covid-19. Ia mengatakan, layaknya prokes dan skrining, vaksin juga menjaga keamanan orang lain ketika berpapasan di ruang publik. Reisa pun mengibaratkannya dengan prinsip reciprocity.

“Saat mengunjungi pusat perbelanjaan, hampir seluruh pegawainya sudah divaksin. Maka untuk menghormati keselamatan mereka, pengunjung pun harus memastikan diri sudah divaksin, sebelum masuk ke lokasi perbelanjaan," tuturnya.

Reisa menyebut, sampai dengan akhir Agustus 2021, Indonesia telah mengamankan stok vaksin di atas 218 juta dosis dalam bentuk bahan baku maupun vaksin jadi. Selain itu, sepanjang delapan bulan pertama tahun ini, Biofarma telah mengirimkan 129.891.072 dosis vaksin ke seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kisah Saudara Sekandung yang Ikut Berjuang Selama Perang Dunia Pertama, Ada yang Harus Lakukan Ini Agar Bisa Ikut Membela Negara, Selamatkkah Mereka dari Perang Ini?

Terkait jumlah penerima vaksin, Reisa menjelaskan bahwa lebih dari 65 juta warga Indonesia telah mendapatkan vaksin dosis pertama, dan sekitar setengahnya sudah divaksin lengkap. Untuk itu, ia mengingatkan agar masyarakat melengkapi seluruh dosis guna mendapat perlindungan maksimal.

"Pastikan kita dan keluarga segera tervaksin dengan lengkap," terangnya.