Penulis
Intisari-Online.com -Taliban semakin brutal setelah AS mengumumkan penarikan pasukannya pada akhir Agustus.
Taliban dilaporkan sudah menguasai setidaknya 10 ibu kota provinsi di Afghanistan, dan terus melancarkan serangan.
Di saat Taliban terus memperluas wilayahnya di Kandahar, Afghanistan, ribuan warga yang ketakutan mencoba mencari perlindungan di wilayah utara Kabul.
Sementara penduduk lainnya terperangkap dalam keadaan kekurangan air, makanan, dan obat-obatan di tengah gempuran pemberontak.
Pemerintah memerkirakan sekitar 150.000 penduduk terpaksa mengungsi di selatan Kandahar, yang merupakan tempat lahir Taliban.
Zainab, seorang ibu tiga anak, mengaku tak bisa menghubungi teman dan kerabatnya.
Ia mengatakan, "Saya tidak tahu jika mereka masih hidup atau sudah mati."
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menuturkan, pasukan Afghanistan harus berbenah dan mempertahankan daerah penting dari terjangan Taliban.
Kebrutalan Taliban semakin menjadi-jadi ketika puluhan warga sipil di Afghanistan dilaporkan diseret dari rumah mereka dan ditembak mati oleh Taliban.
Di antara korban tewas terdapat seorang pelawak terkenal Nazar Mohammad, dalam serangan yang berlangsung di Kandahar.
Kelompok pemberontak disebut menggeledah rumah penduduk satu persatu untuk mencari orang yang bekerja bagi pemerintah.
Gambar mengejutkan yang sempat beredar memperlihatkan Nazar digantung di pohon, dan tergeletak dalam posisi lehernya terluka.
Tayangan lain memerlihatkan seorang anggota Taliban menembak mati pendukung pemerintah di Spin Boldak, selatan Kandahar.
Dilansir The Sun Senin (26/7/2021), selain menjadi pelawak, Nazar disebut bertugas sebagai polisi di Distrik Shah Wali Kot.
Taliban membantah mereka menjadi dalang pembunuhan tersebut. Namun keluarga Nazar menyebut pemberontak pelakunya.
Warga Afghanistan mengungkapkan, ada sekitar 100 orang yang dibunuh dalam dua pekan terakhir, dengan 300 lainnya menghilang.