Find Us On Social Media :

Begini Cara Menjadi Miliarder di Umur 20-an, Salah Satunya Tidak Memprioritaskan Sekolah

By intisari-online, Selasa, 1 Mei 2018 | 13:30 WIB

Intisari-online.com - Tidak ada yang mustahil di dunia ini jika kita berusaha meraihnya dengan keras dan gigih.

Termasuk menjadi miliarder di usia 20-an tahun.

Meski demikian, ada beberapa prosedur yang mesti kita lakukan untuk menjadi seorang miliarder muda dan berbahaya.

Berikut adalah beberapa caranya.

BACA JUGA: Patut Ditiru! Inilah Kebiasaan Irit Para Miliarder Dunia, Salah Satunya Jarang Ganti Baju

Lupakan jalur tradisional

Timothy Sykes, seorang pakar penny stock dan pebisnis, menulis untuk Entrepreneur punya pendapat menarik.

"Pada umumnya orang berpikir untuk menjadi kaya raya, tapi jalan yang mereka lalui sangat membosankan."

Menjadi dokter, pengacara, dan atau profesi-profes 'tradisional' lainnya mungkin akan membuat kita menjadi seorang yang kaya tapi prosesnya pasti cukup lama.

Oleh sebab itu, lupakan 'jalur' tradisional tersebut dan fokuslah pada apa yang akan menguntungkan kita secara finansial.

Sekolah tak mesti menjadi prioritas utama

Sekolah tinggi belum tentu menjamin kita menjadi orang kaya.

Karena itu, kata Sykes seperti yang dikutip dari Entrepreneur, tanpa sekolah kita tetap bisa belajar dan meningkatkan pengetahuan melalui kuliah daring atau berbagai pelatihan lainnya.

BACA JUGA: Inilah Suster Lucy Agnes, Putri dari Keluarga Bos Djarum yang Kaya Raya tapi Menolak Hidup Mewah dan Memilih Jadi Biarawati

Berani mengorbankan waktu besosialisasi

Mungkin sangat sulit bagi kita untuk mau mengorbankan waktu bersosialisasi dengan orang lain, apalagi di awal umur 20-an.

Tapi, kalau kita memang benar-benar mau menjadi miliarder, ganti waktu bersenang-senang dengan fokus menuntut ilmu, fokus pada karier, dan mengasah kemampuan untuk meningkatkannya.

Tiga cara ini bisa menjadi kunci agar kita bisa menjadi miliarder di usia 20-an tahun.

Jangan takut untuk "banting setir". Sebab tidak ada orang yang kaya raya tanpa melakukan pengorbanan.

Fokuslah dengan usaha yang nantinya akan menguntungkan. Jangan sampai waktu terbuang sia-sia. (Alan Kusuma)

BACA JUGA: Gaji Rp84 juta/Bulan Tapi Tidak Bisa Kaya, Itulah Fakta Rakyat Swiss