Panjangnya Mencapai 4 Meter, Ilmuwan Ungkap Misteri Monster Laut yang Bangkainya Bisa Ditemukan di Dekat Danau Ini

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com -Pernahkah Anda membayangkan kira-kira makhluk apa saja yang ada pada zaman dahulu?

Mungkin secara umum yang muncul di kepala Anda adalah dinosaurus dengan ukurannya yang besar.

Nah, para ilmuwan telah mengungkap identitas empat monster laut seukuran mobil kodok yang ditemukan di lereng berbatu Pegunungan Alpen Austria.

Monster laut mirip buaya ini diperkirakan memiliki panjang mencapai empat meter.

Baca Juga:Diejek sebagai Monster Bahkan Diintimidasi saat Masih Kecil, 20 Tahun Kemudian Kecantikan Gadis Ini Justru Banyak Dikagumi

Mereka dikenal sebagai phytosaurus.

Berdasarkan analisis tulang, ahli memperkirakan usia phytosaurus yang baru ditemukan sekitar delapan tahun dan masih dalam masa pertumbuhan.

Ketua peneliti Richard Butler yang merupakan seorang profesor paleobiologi di Universitas Birmingham, Inggris, mendeskripsikan spesies baru bernamaMystriosuchus steinbergeriitu sebagai phytosaurus laut dari zaman Trias akhir, yang hidup 210 juta tahun lalu.

Baca Juga:Lahirnya Sudah Jadi Sultan, Anak Bungsu Bos Djarum Ini Justru Tak Segan Hidup Sederhana, Hemat dan Cukup: 'Boros Itu Tidak Ada Manfaatnya'

Nama spesies itu diambil dari nama belakang Sepp Steinberger.

Steinberger adalah seorang anggota komunitas gua yang menemukan fosil ketika mendaki gunung mati, sebuah daerah terpencil di Pegunungan Alpen, Austria, pada 1980.

Sejak temuan fosil diumumkan pada 1980, dua tahun kemudian tim dari Museum Alam Wina menggali sisa-sisa fosil.

Mereka harus menggunakan helikopter untuk mengangkut fosil melewati gunung setinggi 2 kilometer.

Setelah berhasil diamankan, pihak museum hanya bisa membersihkan fosil dan memajangnya.

Baca Juga :Benarkah Anak dengan 2 Unyeng-unyeng Punya Sifat Nakal? Simak 5 Fakta Tentang Unyeng-unyeng di Kepala Ini

Baru pada 2013, sekelompok tim dari Inggris, Perancis, Austria, dan Swiss mulai melakukan pengamatan dan identifikasi terhadap sisa fosil kuno tersebut.

Bagi Butler dan tim, temuan fosil M steinbergeri adalah sesuatu yang amat langka dan sulit dipelajari karena sulitnya akses ke lokasi dan spesies ini sulit ditemukan.

"Literatur tentang phytosaurus yang sangat sedikit membuat proses identifikasi memerlukan waktu bertahun-tahun," ujar Butler dilansir dariLive Science, Sabtu (11/5/2019).

Dalam laporan studi yang terbit di Zoological Journal of the Linnean Society, Rabu (8/5/2019), M. steinbergeri merupakan gabungan dari buaya modern, gavial atau gharial (buaya pemakan ikan), dan alligator (kerabat dekat buaya yang hidup di rawa).

Baca Juga :Awas, Inilah Bahayanya Tidur Dengan Lampu Menyala yang Bikin Ngeri!

Namun perlu diingat, phytosaurus sudah hidup jauh sebelum reptil-reptil itu dan mereka bukan kerabat dekat buaya modern, gavial, atau alligator.

"Ini adalah contoh 'konvergensi evolusioner,' di mana kelompok-kelompok yang saling berjauhan berevolusi agar mirip karena mereka hidup di lingkungan yang sama," jelas Butler.

Phytosaurus adalah reptil semiiaquatic yang bangkainya biasa ditemukan di dekat danau dan sungai air tawar.

Meski phytosaurus hidup pada zaman dinosaurus awal, mereka bukanlah dinosaurus.

Namun, fosil-fosil khusus ini ditemukan dalam endapan dari lingkungan laut purba, puluhan mil dari garis pantai Triassic.

Butler berkata, tidak mungkin keempat phytosaurus mati di darat dan kemudian tersapu ke laut.

"Oleh karena itu, kami pikir ini memberikan bukti terbaik hingga saat ini untuk mendukung gagasan bahwa beberapa phytosaurus hidup di lingkungan laut," kata Butler.

Baca Juga :Israel Sembunyikan Nuklir Saat Perang 6 Hari, Jika Diledakkan, Letusannya Menjangkau Kairo

Spesies M. steinbergeri, serta fosil dari beberapa spesimen phytosaurus lain yang ditemukan selama bertahun-tahun dalam endapan laut, menunjukkan bahwa beberapa hewan ini dapat hidup di, atau setidaknya melewati, lingkungan air asin.

Artikel Terkait