Penulis
Intisari-online.com - Lagi-lagi sebuah kabar mengejutkan terungkap, seorang anggota KKB yang bertugas sebagai pemasok senjata tertangkap petugas.
Menurut laporan sosok itu, adalah Nelson seorang anggota KKB yang bertugas mengumpulkan senjata.
Menurut Tribunnews, dia melakukan transaksi senjata hingga senilai Rp1,3 miliar.
Terlepas dari fakta itu, mantan Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri belakangan memberikan saran untuk menumpas KKB Papua.
Menurutnya, KKB Papua adalah kelompok yang sulit untuk diberantas karena mereka lebih menguasai medan pertempuran.
Oleh sebab itu Megawati menyarankan pada Badan Intelijen Negara (BIN), untuk menggunakan strategi perang gerilya untuk memburu KKB Papua.
Alasannya, karena KKB lebih menguasai medan pertempuran ketimbang TNI-Polri.
Megawati berpendapat, bahwa KKB Papua lebih mengetahui jalan-jalan tikus di daerahnya.
Megawati menyinggung hal ini, saat dirinya menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Megawati memberikan saran kepada Kepala BIN Budi Gunawan, untuk menuntaskan konflik di Papua.
Menurutnya, salah satu kesulitan aparat untuk menghadapi KKB adalah medan yang sudah dikuasai oleh KKB.
"Saya bilang di sini Pak BIN ya, Pak Budi Gunawan, piye toh yo, yang namanya urusan Papua itu, menurut saya loh, itu mereka yang tuan rumah toh, tahu jalan-jalan tikus," ucapnya.
Oleh karena itu, Megawati menyarankan pada BIN untuk menyiapkan strategi perang gerilya terkait penanganan konflik di Papua.
"Itu yang saya bilang, sangat perlu strategi yang namanya strategi perang gerilya," katanya.
"Naik pohon bisa, opo bisa, apalagi yang di pegunungan itu," ujarnya, menukil Kompas.com.
Selain itu, Megawati pernah meminta Presiden Jokowi menambah personel TNI-Polri.
Megawati Soekarnoputri sendiri, mengomentari soal KKB Papua saat dirinya dikukuhkan sebagai Professor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI.
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Senat Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian di Kampus Unhan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/6/21).
Sejumlah pejabat juga turut hadir dalam pengukuhan tersebut.
Antara lain yang hadir adalah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi Nadiem Makarim (Mendikbud Ristek), dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Selain itu, ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan kepala BIN Budi Gunawan.