Penulis
Intisari-online.com - Intervensi AS dalam konflik China-Taiwan diprediksi akan meluas.
Oleh pengamat bisa saja menjadi awal mula pecahnya Perang Dunia III, karena bisa menjadi panggung negara-negara besar.
Menurut laporan terbaru, Rusia diyakini akan turun tangan dalam konflik ini, mengingat China adalah sekutu utamanya.
Dengan kata lain aliansi China Rusia akan melawan aliansi Amerika Taiwan, dan mungkin negara lain akan ikut turun tangan.
Menurut Arguments of the Week di Rusia, AS harus lebih berhati-hati dengan Taiwan.
Karena masalah yang terkait dengan pulau itu bisa membuat China kesal.
Hal itu bisa berimbas menyebabkan konflik global.
Upaya AS untuk mempersenjatai Taiwan memang dapat dimengerti.
Amerika berusaha untuk mendapatkan pijakan di Laut Cina Selatan, wilayah yangdianggap Beijing sebagai 'perairan internal' miliknya sendiri.
"Kebijakan agresif Washington mungkin menutupi sesuatu yang salah, karena bertentangan dengan Amerika Serikat," Komentar surat kabar Rusia.
Hingga saat ini, kapal induk tetap menjadi kartu andalan Angkatan Laut AS di Laut China Selatan, menurut publikasi Arguments of the Week.
Dalam hal jumlah kapal perang modern, armada China telah lama melampaui armada AS.
Selain itu, China dengan cepat membangun tenaga nuklirnya.
Menurut beberapa sumber, sekitar seribu hulu ledak disiapkan untuk tugas tempur di China.
Baca Juga: China Sebut Australia Terlalu Lemah dan Ancam Akan Gempur Australia Jika Terus Lakukan Hal Ini
Di gudang Pentagon, sebagai perbandingan, ada 1.357 hulu ledak nuklir, serta 800 peluncur di negara-negara yang menjadi pangkalan militer AS.
Tapi, AS juga harus mewaspadai elemen Rusia, memperingatkan penulis artikel Arguments of the Week.
Washington masih harus bertindak mengantisipasi di dua front.
Jika Amerika terlibat konflik dengan China terkait Taiwan, Rusia kemungkinan akan mendukung China.
Akibatnya, provokasi militer AS bisa berubah menjadi Perang Dunia III.