Penulis
Intisari-Online.com - Lambang negara dimiliki oleh negara merdeka, seperti halnya lambang negara Timor Leste yang dimilikinya sejak merdeka dari Indonesia.
Timor Leste lepas dari Indonesia melalui referendum tahun 1999.
Kemudian, bekas wilayah Indonesia ini secara resmi diakui internasional pada tahun 2002.
Lambang negara menjadi salah satu yang ditetapkan Timor Leste setelah kemerdekaannya itu.
Meski sebelumnya, pernah diadopsi oleh Timor Leste beberapa lambang nasional dari masa ke masa.
Mulai dari penjajahan Portugis, pendudukan Indonesia, juga ketika ia berada di bawah administrasi transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Lambang negara Timor Leste antara periode tahun 2002-2007 juga memiliki perbedaan dengan lambang negaranya saat ini.
Seperti apa lambang negara yang dimiliki negara Timor Leste?
Melansir World Atlas, saat ini lambang negara Timor Leste merupakan lambang yang diadopsinya sejak 18 Januari 2007.
Itu menampilkan piramida terbalik dengan batas merah, kemudian kuning, dan inti hitam yang mewakili puncak tertinggi negara itu, Gunung Ramelau, atau dikenal juga sebagai Gunung Tatamailu.
Gunung yang jadi inspirasi inti lambang Timor Leste tersebut tingginya 9.721 kaki atau 2.963 meter yang berada di tengah dataran tinggi.
Timor Leste memiliki daerah perbukitan yang ditutupi dengan kayu cendana .
Sementara semak dan rerumputan tumbuh di dataran rendah, bersama dengan pohon kelapa dan pohon kayu putih.
Ada sumber air panas dan banyak aliran gunung.
Juga satwa liar termasuk kuskus (spesies berkantung), monyet, rusa, musang, ular, dan buaya.
Kondisi geografis Timor Leste merupakan salah satu sumber kekayaan alam negara ini yang juga mengandalkan sektor pertanian.
Baca Juga: Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Menempati Posisi dan Fungsi yang Strategis
Seperti diketahui pula, kayu cendana yang berada di daerah perbukitan Timor Leste, menjadikan negara ini terkenal di kalangan Bangsa Eropa.
Bahkan, hingga menarik minat Bangsa Eropa untuk datang ke wilayah tersebut.
Selain menjadi sumber kekayaan alam, keberadaan pegunungan dan dataran tinggi di Timor Leste merupakan hal yang penting bagi perjuangan kemerdekaanya.
Tentu, sering kita dengar bagaimana para gerilyawan Timor Leste bersembunyi di pegunungan saat melawan pasukan Indonesia.
Namun, apa makna sebenarnya dari Gunung Ramelau dalam lambang negara tersebut?
Rupanya, segitiga Gunung Ramelau melambangkan prinsip pemisahan kekuasaan atau yang lazim disebut trias politica, melambangkan kemerdekaan dan kedaulatan negara.
Selain menampilkan puncak tertinggi Timor Leste dengan inti berwarna hitam yang dilapisi warna kuning dan merah, lambang negara Timor Leste juga memiliki bintang berujung lima dengan lima sinar cahaya di bagian atas.
Itu melambangkan nilai-nilai moral yang menjadi pedoman rakyat Timor Leste.
Kemudian, di bawah bintang ada sebuah buku merah yang dibiarkan terbuka di atas peralatan industri kuning yang diapit oleh kuping beras dan kuping jagung di kiri dan kanan masing-masing.
Roda gerigi melambangkan industri sedangkan padi dan jagung adalah bahan pangan yang melambangkan kemakmuran, semuanya melambangkan kemampuan Timor Leste untuk maju
Juga terdapat senapan serbu AK-47 serta busur dan anak panah. Ini melambangkan perlawanan rakyat Timor Leste untuk mencapai kemerdekaan.
Gambar senapan serbu AK-47 menjadi salah satu unsur yang menarik dari lambang negara Timor Leste.
Hal itu karena senapan serbu AK-47 termasuk senjata modern yang juga ditemukan pada Lambang Mozambik. Secara kebetulan keduanya adalah negara bekas jajahan Portugal.
Selanjutnya, sebuah spanduk di bawah piramida bertuliskan "Unidade, Acção, Progresso" ("Serikat, Aksi, Kemajuan") dalam bahasa Portugis.
Lambang tersebut dikelilingi oleh pita lingkaran lain yang tercantum nama resmi Timor Leste sebagai "República Democrática de Timor-Leste" (Republik Demokratik Timor-Leste) dalam bahasa Portugis dengan akronim "RDTL.
Itulah lambang negara Timor Leste yang menyimpan makna mendalam tentang sejarah negara tersebut.
Terkait lambang negara Timor Leste periode 2002-2007 adalah berisiperisai Conselho Nacional de Resistência Timorense (Dewan Nasional Perlawanan Timor).
Elemen utamanya adalah dua surik bersilang (pedang tradisional Timor), bersama dengan tombak, bintang, dan dua anak panah.
Dalam lambang negara periode terebut judul negara ditulis dalam bahasa Portugis, ada di cincin biru di sekitar perisai dan matahari dengan 14 sinar.
Moto dalam spanduk tersebut diterjemahkan sebagai: "Kehormatan, Tanah Air, dan Rakyat".
(*)