Penulis
Intisari-online.com - India mencatatkan sebagai negara yang mengalami lonjakan Covid-19 terburuk saat ini.
Selain itu, kondisinya yang memprihatinkan membuat sistem kesehatan negara itu runtuh seketika.
Banyak rumah sakit dilaporkan penuh, hingga tabung oksigen juga terbatas, dan dihargai setara emas.
India juga menjadi sorotan dunia, karena situasinya yang sangat memprihatinkan.
Banyak bantuan berdatangan dari negara-negara barat untuk meringankan kondisi yang dialami India saat ini.
Namun, di saat sebagian besar wilayah porak-poranda akibat Covid-19.
Sebuah desa di Madhya Pradesh, tiba-tiba menjadi sorotan karena warganya tak ada satupun yang terinfeksi Covid-19.
Bahkan kampung di India ini penduduknya sampai disebut-sebut kebal Covid-19 karena tidak terdampak "tsunami" Covid-19 yang terjadi di India saat ini.
Setelah ditelusuri, ternyata penyebab warga desa tersebut tidak tertular Covid-19 karena ketatnya penjagaan.
Berbekal tongkat, para wanita di kampung Chikhalar, Madhya Pradesh, India ini secara aktif melarang orang luar memasuki desa.
Bahkan juga memberlakukan blokade yang hampir lengkap untuk menjaga penduduk aman dari pandemi Covid-19.
Di sekitar Chikhalar, pagar bambu didirikan di samping poster bertuliskan "No Outsiders".
Sekelompok anak muda telah dikirim untuk membantu penduduk desa dengan beberapa tugas penting, alih-alih membiarkan penduduk desa keluar setiap hari.
Menurut para wanita Chikhalar, mereka tidak takut untuk mengintimidasi orang-orang yang berkeliaran tanpa tujuan di desa dengan tongkat.
India hari ini, 30 April, terus mencetak rekor dunia untuk jumlah kasus baru Covid-19 per hari dengan 386.452 kasus.
Total kasus Covid-19 di India hingga pagi hari tanggal 30 April telah mencapai 18.762.976 kasus.
Tambahan 3.498 kematian akibat Covid-19 tercatat selama 24 jam terakhir, menjadikan jumlah total kematian di India menjadi 208.330.
Sejak akhir Februari hingga saat ini, India telah menambah 7,7 juta kasus baru COVID-19.
Gelombang kedua epidemi telah membuat sistem kesehatan di India dalam keadaan kelebihan beban.
Pakar kesehatan percaya bahwa jumlah sebenarnya kasus COVID-19 di India mungkin lima hingga 10 kali lebih tinggi daripada statistik resmi.