Morton pun kemudian memasukkan beberapa bom molotov itu ke dalam palka sebelum berangkat.
Di awal Maret 1943, Morton dan USS Wahoo menenggelamkan sembilan kapal sebelum melihat kapal pukat seberat 100 ton.
Morton menyerukan agar meriam dek digunakan, sayang ketiganya gagal dalam penyerangan.
Morton tiba-tiba mendapatkan sebuah ide baru.
Morton menarik kapalnya di samping kapal pukat sementara kru kapal selam berlari ke geladak atas.
Sesampai di atas, para pelaut itu mulai melempar bom molotov yang ditemukan tadi ke kapal pukat.
Kapal pukat itu dibiarkan rusa, menyemburkan asap dan api.
Setelah kejadian ini, Teluk Korea menjadi merah membara karena kapal yang terbakar dan puing-puing.
Intelijen Amerika menerima laporan yang menyatakan bahwa komando musuh percaya bahwa sekelompok serigala telah menyerang daerah tersebut.