1. KSAL, mengatakan, pasokan oksigen yang ada di dalam KRI Nanggala cukup untuk bertahan selama 72 jam dalam kondisi Blackout.
2. Kapal selam tersebut, kemungkinan dalam kondisi mati Black Out, alias mati listrik.
3. Sudah ada upaya penerbangan dengan helikopter untuk melakukan pemantauan visual, dari udara namun tak membuahkan hasil.
Estimasi awal, kapal itu akan muncul pada pukul 05.15 namun ternyata tidak sama sekali.
4. KSAL menjelaskan, bahwa puluk 03.46-04.46, kapal hilang kontak selama sesi penembakan, ada panggilan terus menerus di pangkalan tapi tak ada yang merespon.
Sebelum penembakan, KRI-Nanggala seharusnya meminta otorisasi menembak, dan akan diberi otoridasi, tetapi sudah tidak ada yang merespon.