Penulis
Intisari-online.com - Anak usia 5 tahun seharusnya menikmati masa-masa bermain dan sekolah yang menyenangkan.
Namun, jangan kaget jika di kota ini anak usia 5 tahun sekalipun sudah dilatih untuk menenteng senjata.
Menurut The Sun, pada Selasa (13/4/210, anak-anak di kota ini sudah dilatih menjadi milisi.
Mereka adalah anak-anak usia 5 tahun yang putus sekolah, dan harus menerima pelajaran menembak untuk memerangi geng narkoba di Meksiko.
Menurut laporan, banyak anak-anak yang harus mengangkat senjata mereka dan membentuk milisi lokal.
Tujuannya untuk melindungi diri mereka, dan keluarga mereka dari kejahatan geng narkoba, Los Ardilos di Meksiko.
Sebanyak 34 anak-anak milisi berusia 5 tahun-15 tahun sudah terbiasa memegang senapan laras panjang.
Mereka berpawai melalui desa Ayahultempa, negara bagian Guerro pada 10 April lalu.
Mereka terlihat menggenakan seragam dan topi dengan masker penutup mulut, sambil membawa senjata dan tongkat untuk menarik perhatian pemerintah Meksiko.
Lantas sampai anak-anak harus turun tangan untuk menjadi pelindung, bagaimana polisi dan pemerintah Meksiko sebenarnya?
Penduduk setempat mengatakan bahwa pemerintah Meksiko benar-benar "meninggalkan" mereka sebelum aksi kartel obat bius di negara bagian Guerrero.
Negara bagian Guerrero adalah pusat produksi narkoba yang dikendalikan oleh geng Los Ardillos, kata media Meksiko.
Selain itu, tiga geng lainnya Caballeros Templarios, Cartel de Jalisco Nueva Generacion, dan Beltran Leyva juga dalam perebutan kekuasaan di negara bagian Guerrero.
Kelompok tiga negara bagian ini juga bersaing dengan Los Ardillos untuk perdagangan narkoba yang menguntungkan.
Los Ardillos dikatakan mengontrol sejumlah besar operasi di Guerrero, menggunakan tenaga kerja budak untuk memanen benih tanaman opium untuk produksi obat.
Pemerintah negara bagian Guerrero kekurangan sumber daya dan tidak dapat melindungi rakyatnya dari geng kriminal.
Hidup dalam kekerasan kronis memaksa anak-anak menjadi "milisi", menurut LSM Noria.
Anak-anak melepaskan pendidikan mereka untuk melindungi diri dari geng brutal di kawasan itu.
Organisasi Koordinasi Komunitas Daerah (CRAC) berulang kali meminta pemerintah Meksiko untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi rakyatnya.
Bernardino Sanchez Luna, koordinator CRAC yang berusia 48 tahun, mengatakan kepada outlet berita lokal Sinembargo bahwa pejabat pemerintah telah gagal memenuhi janji mereka untuk memastikan keamanan, perawatan medis, dan pendidikan bagi penduduk setempat.
Bernardino, yang berperan sebagai pemimpin kelompok "milisi", menjelaskan bahwa anak-anak harus memegang senjata untuk mengisi kekosongan karena kurangnya aparat keamanan.
"Kami sedang mempersiapkan anak-anak karena kami tidak tahu bagaimana masa depan. Geng Los Ardillos akan datang dan mungkin membunuh kami," kata koordinator berusia 48 tahun itu.
Menurut Bernardino, anak-anak tersebut secara sukarela bergabung dengan milisi dan pasukan pertahanan diri karena takut akan nyawa dan orang yang mereka cintai.
Orang tua dari anak-anak tersebut membagikan foto dan video yang mengejutkan, menunjukkan anak-anak mereka memegang senjata parade di desa.
CRAC berharap dengan menunjukkan kepada dunia bahwa pemerintah Meksiko tidak dapat melindungi anak-anak dan warganya dari geng Los Ardillos, mereka akan dipaksa untuk bertindak.
Los Ardillos bertanggung jawab atas banyak penculikan dan pembunuhan di negara bagian itu, menurut CRAC.
Salah satu waktu paling mengejutkan yang diduga disebabkan oleh geng tersebut adalah penyiksaan dan pembunuhan band Sensation pada Januari 2020.
Media lokal memberitakan bahwa kekerasan yang disebabkan oleh Los Ardillos di desa Ayahualtempa, tempat tinggal 600 orang, menyebabkan 9 perempuan kehilangan suami, 14 anak kehilangan orang tua dan banyak lagi mengungsi ke daerah lain.
Ayahualtempa, seperti kebanyakan daerah di Guerrero, sangat miskin dengan sebagian besar anak putus sekolah karena sekolah terletak di daerah yang dikendalikan geng.
Pada 2019, sebuah video diunggah yang memperlihatkan anak-anak membawa senjata untuk membela diri dari geng di Guerrero.
Pemerintah Meksiko berjanji akan meningkatkan dukungan keamanan.
Namun, CRAC mengatakan pemerintah belum memenuhi komitmennya dan masih berharap keadaan akan berubah kali ini.