Namun bukan berbau mistis, dokter hantu yang dimaksud di sini adalah untuk seseorang yang melakukan operasi ahli bedah lain ketika pasien berada di bawah pengaruh bius total.
Saat pasien dioperasi, ada perjanjian jelas yang menjelaskan nama ahli bedah dan dokternya, sehingga tindakan itu adalah kesadaran kedua belah pihak dan pasien tahu siapa yang melakukan operasi kepadanya.
Namun jika ahli bedahnya justru diganti, maka hal ini sudah termasuk penipuan medis.
Melansir CNN, praktik ini memang ilegal di Korea Selatan, tapi aktivis mengatakan peraturan lemah negeri ginseng untuk operasi plastik telah menimbulkan hal ini.
Selain itu ditambah dengan menjamurnya industri operasi plastik Korsel senilai 10,7 miliar Dolar yang telah menyebabkan klinik 'disulap' jadi pabrik, dengan staf tidak terkualifikasi menggantikan para ahli bedah, agar bisa terus lakukan oplas dan duit terus mengalir.
Para dokter terkadang terus-terusan lakukan beberapa operasi bersamaan, artinya mereka mengandalkan para pengganti yang bisa jadi para ahli bedah baru 'menetas' yang baru mendapat kualifikasi, dokter gigi, bahkan perawat.
Terkadang di beberapa kasus, orang-orang penjual peralatan medis pun mereka gunakan untuk menjadi 'dokter hantu'.
Kini kasus kematian Kwon Dae-hee telah menggugah kesadaran warga Korsel akan bahayanya menggunakan dokter hantu dan mulai masuk ke babak baru, karena keluarga Kwon menuntut tuntutan kriminal dan hukum.