Hambuskan Nafas Terakhir di Usia 99 Tahun, Ternyata Selama Hidup Pangeran Philip 'Disembah Bak Tuhan' oleh Kelompok Suku Pedalaman Ini, Beginilah Kisahnya

Afif Khoirul M

Penulis

Penduduk desa Younen dari Vanuatu menyembah Pangeran Philip sebagai Tuhan.

Intisari-online.com - Pada Jumat (9/4/21), sebuah kabar duka muncul dari Kerajaan Inggris, suami Rau Elizabeth II, Pangeran Philips dikabarkan meninggal dunia.

Dia meninggal dunia, pada usia 99 tahun, dan semasa hidup meninggalkan banyak kisah di dalamnya.

Salah satunya adalah pengalamannya dianggap sebagai Tuhan oleh sebuah kelompok suku pedalaman.

Menukil Daily Star, Pangeran Philip dianggap oleh Tuhan oleh Penduduk Desa di Younanen, Vanuatu.

Baca Juga: Temani Ratu Eizabeth II Hingga Akhir Hayatnya, Dulu Pangeran Philip Sempat Dituduh Tak Setia hingga Pernikahannya dengan Ratu Elizabeth II Ditentang Anggota Kerajaan

Mereka percaya bahwa mendiang Duke of Edinburg adalah putra dewa gunung setempat yang menikahi wanita yang kuat.

Kemudian mereka memanjatkan doa kepadanya sejak tahun 1960-an, dan menganggapnya sebagai Tuhan.

Mendiangan Pangeran Philips pun disembah sebagai Tuhan, oleh suku di Pasifik itu selama lebih dari 50 tahun.

Kepercayaan ini juga membuat penduduk desa setempat percaya dan berdoa kepadanya.

Baca Juga: Sederet Fakta tentang Pangeran Philip yang Baru Saja Menghembuskan Nafas Terakhir, Rela Kehilangan Martabat dan Nama Keluarga dan Cukup Menjadi 'Pendamping' Ratu Saking Cintanya pada Elizabeth

Mereka berdoa pada Pangeran Philip setiap hari, untuk meminta berkah pada tanaman serta membawa foto Pangeran Philip untuk obyek pemujaan.

Penduduk desa mulai memuja Philip pada 1960-an setelah melihat foto dirinya dan istrinya Ratu.

Mereka mengaitkan pasangan itu dengan legenda Vanuatu tentang putra dewa gunung berkulit pucat, yang melakukan perjalanan melintasi lautan untuk menemukan wanita kaya dan berkuasa untuk dinikahi.

Desa dengan bangga memajang beberapa foto Philip, termasuk yang diambil pada tahun 1980.

Younanen pernah kunjungan dewa mereka pada tahun 1974.

Ketika Philip dan Ratu melakukan perjalanan ke Vanuatu dalam kunjungan kenegaraan ketika sebagian dimiliki oleh Inggris dan dikenal sebagai New Hebrides.

Baca Juga: Berita Duka dari Kerajaan Inggris; Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, Suami Ratu Elizabeth II, Meninggal pada Usia 99 Tahun, Dunia Berikan Penghormatan Padanya

Tetapi mereka berharap Pangeran Philip akan kembali mengunjunginya.

"Pangeran Philip penting bagi kami karena nenek moyang kami memberi tahu kami bahwa sebagian dari keyakinan kami ada di Inggris," kata kepala desa Jack Malia kepada Reuters pada 2017, ketika Philip mengumumkan pengunduran dirinya dari tugas publik.

"Jika dia datang suatu hari nanti rakyat tidak akan miskin, tidak akan ada penyakit, tidak ada hutang dan kebun akan tumbuh subur," jelas Malia.

"Pangeran Philip telah mengatakan suatu hari dia akan datang dan mengunjungi kami," katanya.

"Kami masih percaya bahwa dia akan datang tetapi jika dia tidak datang, foto-foto yang saya pegang itu tidak ada artinya, tambahnya

Desa itu tidak ditandai di peta dan terletak agak jauh dari pemukiman lain, jadi kecil kemungkinan penduduknya telah menerima berita duka tentang kematian Philip.

Malia mengatakan pangerantelah memberi mereka nasihat bijak selama kunjungan 1974.

Baca Juga: ‘Kakek Baik-baik Saja’ Suami Ratu Elizabeth II Dirawat di Rumah Sakit, Rupanya Ini Penyebabnya Sehingga Harus Menginap Beberapa Hari

Mengatakan kepada mereka untuk tidak pernah menerima uang dari orang asing dan hanya menerima makanan.

Mereka mungkin tidak pernah mendapatkan kunjungan kedua yang sangat dinantikan dari dewa mereka.

Tetapi mereka bertemu dengan putranya, Pangeran Charles pada tahun 2018 yang mengunjungi pulau itu selama tur Commonwealth Games-nya.

Vanuatu adalah negara kepulauan di atas Kaledonia Baru yang terdiri dari 83 pulau kecil. Ini memiliki populasi sekitar 300.000.

Baik Prancis dan Inggris mengklaim sebagian Vanuatu pada tahun 1880-an, dan setuju untuk mengelola pulau-pulau tersebut dalam pengaturan bersama pada tahun 1906.

Gerakan kemerdekaan muncul pada 1970-an, dan Republik Vanuatu didirikan pada 1980.

Artikel Terkait