Penulis
Intisari-Online.com - Makhluk tertua di bumi, yang muncul karena perubahan iklim ini tidak hanya mengubah samudra menjadi "zona mati", tetapi juga meracuni udara.
Makhluk itu adalah cyanobacteria.
Bukti paleontologis menunjukkan mereka mungkin salah satu organisme pertama di Bumi.
Kenaikan jumlah mereka di seluruh dunia 2,6 miliar tahun yang lalu memicu ledakan biologis.
Namun, banyak dari mereka sangat beracun bagi organisme modern.
Cyanobacteria, juga dikenal sebagai cyanobacteria, adalah penyebab maraknya alga.
Ini terjadi karena perubahan iklim.
Pertumbuhan ganggang sering kali menurunkan kadar oksigen di dalam air dan menghasilkan racun, terutama anatoksin-a (ATX).
Racun itu dapat membunuh organisme yang hidup di air tersebut dengan cepat.
Menurut Science Alert, penelitian yang dipimpin oleh Dr. James Sutherland dari Nantucket Land Council (Massachusetts, AS) menemukan bukti bahwa ATX tidak hanyamengotori perairan dengan pertumbuhan alga, tetapi juga dapat menembus udara dalam kondisi lingkungan tertentu.
Mereka mengumpulkan sampel dari area Kolam Capaum, baik di air maupun udara di sekitar tepian kolam.
Saat hari-hari berkabut, konsentrasi ATX yang dilepaskan ke udara cukup tinggi.
"Paparan langsung atau penghirupan racun ini dapat menimbulkan risiko kesehatan."
"Kami telah melaporkan paparan terhadap kesehatan manusia yang belum pernah diuji sebelumnya" - penulis menulis dalam artikel di Lake and Reservoir Management.
Mereka percaya bahwa angin membawa tetesan yang berisi molekul ATX, atau bahkan cyanobacteria, terbang ke udara; sementara kabut menahan ATX di udara lebih lama.
Sambil menunggu hasil penelitian selanjutnya, kelompok penulis menasihati masyarakat agar menjauh dari air yang penuh dengan alga mekar, terutama pada hari-hari berangin atau berkabut.
(*)