Tanpa Kita Sadari Ternyata Makhluk Berusia 2 Miliar Tahun yang Hidup Secara Tak Kasat Mata di Sekitar Kita Mulai Menyebar ke Seluruh Dunia, dan Jika Masuk ke Tubuh Manusia Inilah yang Terjadi

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Makhluk tertua di bumi, yang muncul karena perubahan iklim ini tidak hanya mengubah samudra menjadi "zona mati", tetapi juga meracuni udara.

Intisari-Online.com - Makhluk tertua di bumi, yang muncul karena perubahan iklim ini tidak hanya mengubah samudra menjadi "zona mati", tetapi juga meracuni udara.

Makhluk itu adalah cyanobacteria.

Bukti paleontologis menunjukkan mereka mungkin salah satu organisme pertama di Bumi.

Kenaikan jumlah mereka di seluruh dunia 2,6 miliar tahun yang lalu memicu ledakan biologis.

Baca Juga: Justru Tak Ada Amerika di Dalamnya, 6 Konflik Negara Ini Konon Bisa Memicu Perang Dunia III, Berikut Daftar Negara dengan Konflik Paling Berbahaya di Dunia

Namun, banyak dari mereka sangat beracun bagi organisme modern.

Cyanobacteria, juga dikenal sebagai cyanobacteria, adalah penyebab maraknya alga.

Ini terjadi karena perubahan iklim.

Pertumbuhan ganggang sering kali menurunkan kadar oksigen di dalam air dan menghasilkan racun, terutama anatoksin-a (ATX).

Baca Juga: Jadi Kuburan Massal tanpa Pernah Sekalipun Dikunjungi Manusia, Inilah Point Nemo, Lokasi Paling Terpencil di Muka Bumi yang Justru Lebih Dekat dengan 'Sesuatu' di Angkasa Luar

Racun itu dapat membunuh organisme yang hidup di air tersebut dengan cepat.

Menurut Science Alert, penelitian yang dipimpin oleh Dr. James Sutherland dari Nantucket Land Council (Massachusetts, AS) menemukan bukti bahwa ATX tidak hanyamengotori perairan dengan pertumbuhan alga, tetapi juga dapat menembus udara dalam kondisi lingkungan tertentu.

Mereka mengumpulkan sampel dari area Kolam Capaum, baik di air maupun udara di sekitar tepian kolam.

Baca Juga: Dengar Namanya Saja Sudah Bikin Bergidik, Negara-negara Ini akan Jadi 'Teman' Myanmar Jika Resmi Jadi Negara Gagal, Bahkan Label Negara Miskin Masih Terasa Lebih Baik

Saat hari-hari berkabut, konsentrasi ATX yang dilepaskan ke udara cukup tinggi.

"Paparan langsung atau penghirupan racun ini dapat menimbulkan risiko kesehatan."

"Kami telah melaporkan paparan terhadap kesehatan manusia yang belum pernah diuji sebelumnya" - penulis menulis dalam artikel di Lake and Reservoir Management.

Baca Juga: Google, Gmail, hingga YouTube Tak Bisa Diakses, Netizen Serbu Twitter untuk Mengeluh, 'Lemot Abis Akses Google'

Mereka percaya bahwa angin membawa tetesan yang berisi molekul ATX, atau bahkan cyanobacteria, terbang ke udara; sementara kabut menahan ATX di udara lebih lama.

Sambil menunggu hasil penelitian selanjutnya, kelompok penulis menasihati masyarakat agar menjauh dari air yang penuh dengan alga mekar, terutama pada hari-hari berangin atau berkabut.

Baca Juga: Heboh! Awalnya Lamar Sang Ibu, Tetapi Ditolak, Pria Lajang 58 Tahun Ini Malahan Nikahi Anak Gadisnya yang Baru 19 Tahun

(*)

Artikel Terkait