Terpampang Nyata, Inilah Senjata Iran yang Berhasil Porak-porandakan Pangkalan Militer AS, Ternyata Puluhan Rudal Cuma Diangkut dengan Truk

May N

Penulis

Intisari-online.com -Seorang kontraktor militer AS diidentifikasi tewas ketika 10 roket jatuh di pangkalan udara AS di Irak barat, kata Pentagon.

Menurut juru bicara Pentagon John Kirby, karyawan Amerika itu "mengalami serangan jantung saat bersembunyi" dan meninggal tak lama kemudian.

Kirby mengkonfirmasi tidak ada tentara Amerika yang terluka dalam peluncuran roket terbaru.

Serangan roket itu terjadi setelah Amerika Serikat mengirimkan serangan udara terhadap milisi pro-Iran di perbatasan Irak-Suriah.

Baca Juga: Disembunyikan di Bawah Tanah Berlapiskan Lima Beton, Inilah 'Kiamat' yang Disembunyikan Iran, Dijamin Buat Geger Amerika Jika Dikeluarkan

Saat ini tidak ada kelompok bersenjata yang mengaku bertanggung jawab untuk meluncurkan roket ke pangkalan militer AS, tetapi kemungkinan besar ini adalah tanggapan dari kelompok milisi.

Pangkalan al-Asad diluncurkan oleh Iran dengan serangkaian rudal balistik jarak pendek pada Januari 2020, setelah Mayor Jenderal Qassem Soleimani terbunuh oleh pesawat tak berawak Amerika.

Tentara Irak pada 3/3/2021 kemarin, mengumumkan penemuan peluncur roket yang digunakan dalam serangan terbaru.

Truk yang membawa peluncur roket dibakar untuk menghindari barang bukti.

Baca Juga: Belum Tenang Jika Iran Belum Musnah, Inilah Alasan Mengapa Israel Terus Hasut AS untuk Hancurkan Iran Sampai Akar-akarnya

Menurut analisis di majalah AS The Drive, roket jarak jauh 122mm yang disebut Arash-4, buatan Iran, kemungkinan besar digunakan dalam serangan itu.

Roket ini memiliki jangkauan yang lebih jauh, kekuatan yang lebih merusak daripada roket 107mm yang biasa digunakan oleh milisi pro-Iran.

Generasi roket Arash dikembangkan oleh Iran dari versi serupa di Uni Soviet.

Baca Juga: Konflik Berlanjut, 3 Roket Iran Hantam Area Kedubes AS di Irak, Sehari Sebelumnya Protes Sudah Muncul di Baghdad dan Tewaskan 3 Korban

Saat ini, tentara Rusia dilengkapi dengan BM-21 Grad, yang merupakan versi yang menggunakan roket 122mm.

Roket jarak jauh Arash memiliki jangkauan 40 km, masing-masing dengan hulu ledak peledak 22kg.

Sementara itu, versi roket 107mm yang digunakan oleh kelompok milisi pro-Iran hanya memiliki jangkauan 8 km.

Menurut The Drive, peluncuran roket terbaru, menggunakan roket jarak jauh 122mm, adalah pesan yang dikirim oleh kelompok milisi pro-Iran ke AS, membuktikan kemampuan tempur dan tekad mereka untuk tidak mundur meski terkena serangan udara AS.

Baca Juga: Sakit Hati pada Serangan AS di Suriah, Iran Lanjutkan Pengayaan Uranium Meski Ada Pembatasan, 'Barat yang Sombong Ingin Iran Bergantung pada Mereka'

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait