Penelitian yang dilakukan oleh tim Jepang bertujuan untuk merancang metodologi untuk informasi geografis yang tepat yang dapat digunakan untuk pelestarian, penelitian, dan penggunaan masa depan pertempuran laut penting yang terjadi di lepas Pulau Okinawa selama Perang Dunia II.
Tim menyadari bahwa mudah untuk membuat peta bantuan lokasi pertempuran PD II di darat dan mudah untuk mensurvei area tersebut dan foto udara menyediakan sebagian besar data yang diperlukan.
Namun, di bawah air tidak ada proses yang sederhana.
Tim memulai dengan survei dasar laut menggunakan multi-beam echo sounder.
Ini menghasilkan peta topografi kondisi oseanografi, geomorfologi, dan sedimentologi di sekitar bangkai kapal.
Setelah tim memahami susunan dasar laut dan kondisi laut di sekitar bangkai kapal, mereka mengalihkan perhatian mereka untuk membuat gambar detail bangkai kapal di lokasinya saat ini.
Mereka menggunakan metodologi mereka sendiri yang menggunakan foto-grammetri struktur-dari-gerak dan batimetri multi-balok.
Menggunakan peredam gema yang canggih serta perangkat lunak yang sangat teknis dan canggih yang mampu menyimpulkan objek tiga dimensi dari gambar dua dimensi, mereka berhasil menghasilkan data yang sangat detail dan canggih tentang bangkai kapal dan sekitarnya.
Data penelitian memberikan gambaran yang sangat akurat tentang keadaan bangkai kapal saat ini.