Nekat Menyamar sebagai Dokter, Polisi Menyusup ke Bangsal Covid-19 dan Menangis Menyaksikan Ayahnya Meninggal

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Covid hari ini

Intisari-Online.com - Covid-19 masih menjadi virus yang kita semua perangi sejak tahun lalu.

Kedatangannya mengubah banyak hal di dunia.

Dan tak sedikit juga membawa berita pilu bagi banyak orang.

Begitu jugadengan kisah polisi yang satu ini.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pandemi Virus Corona Belum Usai, Kini Muncul Wabah Baru, Puluhan Orang di Isolasi dan Sudah Ada Kasus Kematian

Seorang polisi di Peru menangis, setelah dia melihat sang ayah meninggal di ranjang saat menyusup ke bangsal Covid-19.

Jampier Gaspar Montes langsung diborgol karena menyamar sebagai dokter, dengan mengenakan alat pelindung diri lengkap.

Dia dilaporkan bisa menerobos Rumah Sakit Daniel Alcides Carrion di kota Huancayo setelah mengelabuhi petugas keamanan.

Baca Juga: Sodorkan Data-Data Kasus Awal Covid-19 di Wuhan China, WHO Bongkar Kebohongan China, Termasuk Sosok Pasien Zero yang Selama Ini Dicari

Televisi Peru merekam bagaimana dia duduk di jalan, seraya melepas APD berwarna biru dan dikelilingi petugas bersenjata.

Kementerian keseahatan menyatakan, mereka bakal menginvestigasi apakah Montes mendapat bantuan orang dalam sehingga bisa menyusup ke bangsal Covid-19.

Media setempat melaporkan, Montes berbuat nekat karena frustrasi karena dia tak mendapatkan perkembangan ayahnya dalam 48 jam.

Karena itu, dia menyaru sebagai dokter gizi saat ditanya statusnya oleh keamanan, dan naik ke lantai enam rumah sakit.

Baca Juga: Sempat Jadi Kontroversi Penyebar Virus Corona, Ternyata 11 Bulan Sebelum Kasus Covid-19 Muncul, Laboratorium Wuhan Lakukan Eksperimen yang Dianggap Berbahaya Ini

Dilansir Daily Mail Rabu (17/2/2021), polisi 21 tahun itu menangis dan segera meninggalkan bangsal saat tahu sang ayah meninggal di ranjang.

Berdasarkan keterangan rumah sakit, ayah Montes dirawat sejak 9 Februari karena menderita virus corona dan diabetes.

"Dia dibawa ke area khusus dan dipasangi ventilator sementara kami menunggu agar bangsal perawatan intensif tersedia."

Pihak rumah sakit menjelaskan, ada 12 pasien yang juga tengah menunggu ketika mereka mendapat permintaan pemindahan pasien skala prioritas tinggi.

Baca Juga: China Akhirnya Tak Bisa Berbohong Lagi, Tim WHO Sebut Mereka Punya Bukti Kuat Terkait Asal Usul Virus Corona, 'Dunia Sudah Dibohongi'

Tim medis yang bertugas mengungkapkan, ayah si polisi kondisinya memburuk sebelum bisa ditransfer ke Ruang Perawatan Intensif (ICU).

"Dia dinyatakan meninggal ketika masker yang dipakai untuk membantunya bernapas dicabut," jelas rumah sakit.

Kepala Polisi Roger Arista menuturkan, dia bisa memahami jika anak buahnya itu putus asa dan berusaha mencari tahu kondisi ayahnya.

Karena itu, pihaknya akan menyelidiki jika saat menjenguk ayahnya, Montes apakah sedang berada dalam posisi bertugas atau tidak.

Baca Juga: Sindikat Mengerikan di China, 70 Warganya Ditangkap Atas Produksi dan Penyelundupan Vaksin Virus Corona Palsu, Raup Keuntungan Hampir 39 Miliar Rupiah

Pandemi sudah berlangsung hampir satu tahun, namun sejumlah hal terkait dengan virus corona baru atau SARS-CoV-2 belum diketahui.

Termasuk soal asalnya.

Pada awal wabah, disebutkan virus corona pertama kali terdeteksi di pasar hewan di Wuhan, China.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Dampak Aneh dari Covid-19, Seorang Pasien di Eropa Jarinya Menghitam Hingga Harus Diamputasi, Dokter Jelaskan Penyebabnya

Hal itu membuat Amerika Serikat menuduh China bersalah atas pandemi yang terjadi.

Namun, China membantah dengan menuduh balik Amerika Serikat.

Penelitian pun dilakukan untuk mencari asal virus corona tersebut.

(*)

Artikel Terkait