Intisari-Online.com - Ketika Perang Lebanon Kedua berakhir pada 14 Agustus 2006, dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 mulai berlaku, Israel melakukan lebih dari sekadar meletakkan senjata.
Israel tidak punya banyak pilihan.
Perang 34 hari telah berakhir dengan resolusi, pengerahan pasukan penjaga perdamaian PBB, dan seruan bagi kedua belah pihak untuk menghormati perbatasan Israel-Lebanon, atau dikenal sebagai Garis Biru.
Tetapi Israel berhenti 'berulah' karena tidak ingin menjadi pihak pelanggar gencatan senjata.
Penangguhannya tidak bertahan lama.
Dilansir dari Jerusalem Post, Israel mulai terbang lagi hanya beberapa bulan kemudian, setelah mengetahui bahwa Hizbullah memindahkan senjata ke seluruh Lebanon selatan.
Itu berarti Hizbullah melanggar resolusi yang menyerukan wilayah utara Garis Biru dan selatan Sungai Litani untuk bebas dari senjata ilegal apa pun.
Dalam 14 setengah tahun sejak itu, penerbangan tersebut sangat penting bagi Israel dalam melacak aktivitas Hizbullah di seluruh Lebanon.