Find Us On Social Media :

Cengkeraman China pada Afrika Makin Kuat dengan Jalan Hapus Tunggakan Utang hingga Janji Sediakan Vaksin Virus Corona yang Tak Mampu Dipenuhi Negara Barat

By Tatik Ariyani, Sabtu, 6 Februari 2021 | 15:00 WIB

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan para pemimpin asing menghadiri upacara pembukaan KTT Beijing Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika (FOCAC) di Aula Besar Rakyat di Beijing, ibu kota Tiongkok, 3 September 2018.

Intisari-Online.com - Selama ini China 'menjajah' negara-negara yang lebih kecil dengan meminjamkan sejumlah besar uang yang tidak akan sanggup mereka bayar.

China dituduh memanfaatkan pinjaman besar-besaran agar dapat merebut aset dan membangun pangkalan militer di negara-negara kecil dunia ketiga.

Ada yang menyebutnya "diplomasi jebakan utang" atau "kolonialisme utang."

Mereka menawarkan pinjaman bagi negara-negara yang tidak mampu membayar, dan kemudian menuntut konsesi ketika mereka gagal.

Baca Juga: Nekat Tantang China di Laut China Selatan, Justru Kapal Induk Terbaru Inggris Terancam Hancur Lebur, Ternyata Negeri Panda Siap Serang dengan Rudal Mematikan Ini

Di Djibouti, tempat markas utama militer AS di Afrika, juga tampaknya akan menyerahkan kendali atas pelabuhan ke perusahaan Beijing.

Maret 2019, mantan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson mengatakan bahwa Beijing melakukan praktik peminjaman predator, dan transaksi korup untuk menjadikan negara-negara kecil terbelit utang untuk kemudian melemahkan kedaulatan mereka.

Namun, Pemerintah China membantah keras tudingan kalau mereka telah mengatur jebakan utang atau debt trap di negara-negara Afrika seperti Nigeria.

Tudingan tersebut dinilai tidak berdasar.

Baca Juga: Kapal Perusak Tipe 055 China yang Mengerikan Dilengkapi Meriam, Beragam Sensor, dan Senjata, Apakah Amerika Dibuatnya Ketakutan?