Find Us On Social Media :

Pantas Biden Cepat-cepat Perpanjang Kesepakatan Pembatasan Senjata Nuklir dengan Rusia, Rupanya Rusia Pemegang Senjata Nuklir Paling Besar dan Mustahil untuk Dikalahkan

By Tatik Ariyani, Rabu, 27 Januari 2021 | 19:16 WIB

Iustrasi senjata nuklir

Intisari-Online.com - Joe Biden baru saja dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari 2021 lalu.

Namun, seminggu kemudian AS dan Rusia akhirnya sepakat untuk memperpanjang kesepakatan pembatasan kepemilikan senjata nuklir yang gagal disetujui ketika AS dipimpin Donald Trump.

Kabar tersebut disampaikan oleh Kantor Kepresidenan Rusia alias Kremlin pada Selasa (26/1/2021) sebagaimana dilansir dari Nikkei Asia Review.

Perpanjangan kesepakatan bernama New Strategic Arms Reduction Treaty (START) tersebut memberikan kepastian terbaru mengenai pembatasan kepemilikan senjata nuklir antara Washington dan Moskwa.

Baca Juga: Termasuk Rudal dengan Daya Ledak 130 Kali Lebih Kuat dari Bom Hiroshima, Inilah 3 Senjata Rusia yang Paling Canggih di Dunia

Di sisi lain, Gedung Putih tidak segera mengonfirmasi pengumuman perpanjangan New START tersebut.

Namun, Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah membahas masalah tersebut melalui sambungan telepon.

Gedung Putih menambahkan, kedua kepala negara itu setuju untuk mengirim tim dan bekerja untuk menyelesaikan perpanjangan New START sebelum berakhir pada 5 Februari mendatang.

Ditandatangani pada 2010, New START membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dimiliki ole AS dan Rusia masing-masing menjadi 1.550 buah.

Baca Juga: Meskipun Sampai 20 Ton, Drone Tempur Baru Rusia Ini Bisa Sukses Jalani Uji Coba dan Akan Dipasangkan dengan Pembom Strategis, Apa Saja Keunggulannya?