Find Us On Social Media :

6 Malapetaka yang Menghancurkan dan Membawa Banyak Kematian, Saking Banyaknya Nyawa Hanya Dibiarkan di Tempat Terbuka

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 23 Januari 2021 | 13:00 WIB

Pandemi Black Death di abad ke-14.

Menurut sejarawan kuno Procopius, para korbannya menunjukkan banyak gejala klasik wabah pes, termasuk demam mendadak dan pembengkakan yang getah bening.

Justinianus sendiri terserang dan berhasil pulih, tetapi lebih dari sepertiga penduduk Konstantinopel tidak seberuntung itu.

Bahkan setelah mereda di Byzantium, wabah terus muncul kembali di Eropa, Afrika dan Asia selama beberapa tahun, menyebabkan kelaparan dan kehancuran yang meluas.

Dipercaya telah menewaskan 25 juta orang, tetapi jumlah kematian sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

2. Black Death

Pada tahun 1347, suatu jenis wabah yang menyerang Eropa dari Timur, kemungkinan besar melalui pelaut Italia yang pulang dari Krimea.

"Black Death" ini pada akhirnya akan menghancurkan menghancurkan seluruh benua.

Populasi seluruh kota dimusnahkan, dan dikatakan bahwa yang hidup sebagian besar waktu mereka untuk menguburkan orang mati di kuburan massal.

“Kami melihat kematian datang ke tengah-tengah kami seperti asap hitam,” tulis penyair Welsh Jeuan Gethin, “wabah kasih yang memotong anak muda, hantu tak berakar yang tidak memiliki belasan atau wajah yang adil.”

Baca Juga: Mungkinkah Misteri Virus Corona Akhirnya Terungkap? Video Lama Tunjukkan Para Ilmuwan Wuhan Menangani Kelelawar Sebelum Pandemi Covid-19