Dipercaya Sukses Tangani Covid-19, China Justru dalam Keadaan Gawat Darurat Virus Corona Menyebar Mirip Seperti di Wuhan, Pemerintah Sampai Lakukan Hal Ini

Afif Khoirul M

Penulis

China kembali bangun rumah sakit darurat karena lonjakan kasus Covdi-19.

Intisari-online.com - Pada Januari 2020 silam, dunia dihebohkan dengan penyebaran virus corona di kota Wuhan China.

Penyebarannya yang cepat, membuat kota tersebut melakukan lockdown untuk membatasi penyebaran virus tersebut.

Hasilnya adalah, situasinya mulai terkendali hanya dalam beberapa bulan saja China melaporkan penurunan jumlah infeksi Covid-19.

Saat ini negeri yang disebut sebagai asal muasal Covid-19 tersebut, sudah cukup stabil dan berangsur pulih.

Baca Juga: Pantas Saja Amerika Terus Pepet China, Dokumen Ini Menyebutkan Bahwa Amerika Ternyata Mengincar Asia Tenggara Meski Harus Bersaing dengan China

Namun, memasuki tahun 2021 ini, situasinya kembali seperti awal tahun 2020, dikatakan China dalam situasi gawat darurat.

Menurut 24h.com.vn, pada Minggu (17/1/21), media China melaporkan banyak penyebaran Covid-19 kembali parah seperti awal tahun lalu.

Alhasil, pemerintah pun kembali melakukan penanganan sama seperti yang dilakukan tahun lalu.

kantor berita Xinhua melaporkan, pemerintah langsung membangun rumah sakit darurat baru di atas tanah pabrik dengan 6.500 kamar.

Baca Juga: Mungkinkah Misteri Virus Corona Akhirnya Terungkap? Video Lama Tunjukkan Para Ilmuwan Wuhan Menangani Kelelawar Sebelum Pandemi Covid-19

Bahkan lokasi rumah sakit itu dijadwalkan akan dibangun di 6 lokasi di kota Nan Cung, provinsi Hebei, untuk merawat pasien Covid-19.

Setiap kamar rumah sakit baru memiliki luas 18 meter persegi, dilengkapi dengan tempat tidur, pemanas, toilet dan wastafel, sistem Wifi juga dipasang.

Hingga 16 Januari, lebih dari 800 warga, yang diduga terinfeksi Covid-19 F1 dan F2 (jenis baru), telah pindah ke rumah sakit ini.

Proyek pembangunan rumah sakit sementara dimulai pada (10/1) setelah munculnya banyak kasus infeksi Covid-19 di kota Nam Cung.

Qu Peicheng, seorang manajer proyek, mengatakan 300 pekerja yang dibagi menjadi dua shift bekerja siang dan malam untuk menyelesaikan jadwal proyek.

Para pekerja ini akan menerima sampel cepat Covid-19 dalam beberapa kali sehari. Menurut Qu, sterilisasi rutin juga dilakukan di lokasi.

Baca Juga: Pilih Membelot dari Amerika dan Berpaling ke China, 'Mantan' Sekutu AS Ini Malah Menyesal, Ungkap Alasan Ini

"Kami bekerja di bawah minus 16 derajat Celcius. Kadang-kadang kami tidak merasakan tangan lagi,"Jiao Yongshuo, seorang pekerja berusia 34 tahun di Nantong, berkata.

"Kami berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan harapan masyarakat akan segera kembali ke kehidupan normal," katanya.

Gao Dexin, seorang pejabat di Nantong, mengatakan bahwa rumah sakit sementara yang berfungsi sebagai fasilitas karantina segera dibangun karena hotel, gedung perkantoran, rumah digunakan sebagai karantina.

Rumah sakit sementara serupa dengan 3.000 kamar sedang dibangun di Kota Shijiazhuang.

Hingga akhir 15 Januari, 643 kasus infeksi Covid-19 di masyarakat dan 2 kasus impor dirawat di rumah sakit di provinsi Hebei, kebanyakan di Shijiazhuang dan Nam Cung.

Komite Kesehatan Provinsi Hebei juga mengatakan bahwa 197 kasus Covid-19 (infeksi publik) dan 5 kasus (masuk) berada di bawah pengawasan medis.

Baca Juga: DigunakanMiliter China untuk Mengintimidasi Musuhnya, Amerika Serang 'Penunggu' Laut China Selatan Ini, Langsung Buat China Mencak-mencak Tak Terima

Chinasebenarnyasudah cukup lama mengendalikan penyebaran Covid-19.

Tetapi kini mencatat ratusan infeksi komunitas pada Januari 2021.

Pada 14 Januari, China mencatat kematian akibat Covid-19 pertama setelah lebih dari 8 bulan.

Pada tahun 2020, serangkaian rumah sakit sementara akan segera dibangun di kota Wuhan, provinsi Hubei, China, tempat pertama untuk mendeteksi infeksi Covid-19.

Artikel Terkait